Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar menekankan peran strategis pilar-pilar sosial dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat di Kota Denpasar.
Saat mengukuhkan pilar-pilar sosial Kota Denpasar masa bakti 2025-2030 di Gedung Sewaka Dharma, Kamis, Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa menyatakan sebagai Ibu Kota Provinsi Bali, Kota Denpasar yang juga adalah pusat pengembangan pariwisata, pusat perdagangan dan pendidikan tidak terlepas dari permasalahan sosial yang cukup kompleks.
Untuk itu, dalam mengatasi hal-hal sosial tersebut, maka Pemerintah Kota Denpasar juga membutuhkan peran serta masyarakat baik perorangan maupun organisasi sosial sebagai wadah partisipasi masyarakat serta penyalur aktifitas swadaya masyarakat.
"Pilar-pilar dan organisasi sosial merupakan ujung tombak pemerintah dalam memperkuat jaringan sosial masyarakat," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Ny. Ayu Kristi Arya Wibawa turut dikukuhkan sebagai Ketua Koordinator Kegiatan Kesejahteraan Sosial (K3S) Kota Denpasar, bersama dengan enam pengurus organisasi sosial lainnya. Antara lain, Karang Taruna Kota Denpasar, Forum Komunikasi LK3 Kota Denpasar, Ikatan Pekerja Sosial Masyarakat, PWRI Kota Denpasar, dan Perhimpunan Wreda Sejahtera Kota Denpasar.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Denpasar I Gusti Ayu Laxmy Saraswaty menjelaskan tujuan utama pengukuhan keberadaan pilar-pilar dan organisasi sosial adalah untuk dapat menggerakkan dan mendukung pelaksanaan program-program sosial.
"Kami di Dinas Sosial Kota Denpasar memiliki tekad untuk memperkuat solidaritas dan juga menghadirkan solusi atas berbagai permasalahan kesejahteraan sosial di masyarakat," katanya.
Dia berharap melalui pengukuhan ini organisasi sosial dapat berperan optimal dalam mendukung pemerintah dalam menangani persoalan sosial.
Laxmy mengungkapkan melalui pengukuhan ini, Pemerintah Kota Denpasar pilar-pilar dan Organisasi sosial mampu menjadi mitra kerja yang tangguh, inovatif, serta berkelanjutan dalam mewujudkan Denpasar sebagai kota kreatif berwawasan budaya menuju kesejahteraan bersama.
"Peran aktif dalam pelayanan tenaga sosial diharapkan akan terus bergandeng tangan dengan Pemerintah Kota Denpasar dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mewujudkan Kota Denpasar kota inklusif," katanya.
Baca juga: Pemkot Denpasar tingkatkan pelayanan pelabuhan pengumpan lokal
Baca juga: Wawali Denpasar dorong Pramuka gerakan kelola sampah berbasis sumber
Baca juga: Pemkot Denpasar serahkan bantuan modal bagi penyandang disabilitas
