Sukabumi (Antara Bali) - Serikat Buruh Migran Indonesia Jawa Barat telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri, Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia serta Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) Jabar untuk mencari keberadaan ke tujuh TKI yang hilang kontak.
"Dari tujuh TKI (yang hilang kontak) tersebut enam orang merupakan warga Kabupaten Sukabumi dan sisanya warga Cianjur," kata Ketua Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Jabar Jejen Nurjanah kepada Antara, Senin di Sukabumi.
Ia menjelaskan, pihaknya menerima laporan ada tujuh TKI asal Kabupaten Sukabumi dan Cianjur yang hilang kontak di negara tempat bekerjanya yakni di Timur Tengah.
Dari enam orang TKI asal Kabupaten Sukabumi tersebut dua di antaranya warga Kecamatan Cibadak yakni Iim yang hilang kontak selama empat tahun, dan Roswati hilang kontak tujuh tahun, serta Nurlaela yang hilang kontak selama 10 tahun.
Sementara sisanya merupakan warga Kecamatan Parungkuda dan Kebonpedes.
"Kasus hilang kontak ini lamanya bervariasi mulai dari empat sampai 10 tahun. Dalam dua bulan terakhir ini terhitung sejak Maret hingga April 2013 kami sudah menerima laporan 24 kasus baru tentang TKI bermasalah," tambahnya. (*/DWA)
Tujuh TKI Hilang Kontak di Timteng
Senin, 6 Mei 2013 14:13 WIB