Badung (ANTARA) - Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Bali Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) sebagai upaya peningkatan gizi masyarakat dan pencegahan stunting.
“Program ini telah dilaksanakan sejak 2023 dan menunjukkan hasil positif. Selama dua tahun kami melihat adanya penurunan angka stunting serta meningkatnya minat masyarakat mengonsumsi ikan,” ujar Kadis Perikanan Badung I Nyoman Suardana di Mangupura, Jumat.
Ia mengatakan pihaknya telah menyelenggarakan kegiatan itu di Desa Gulingan yang menjadi pelaksanaan perdana dari rangkaian program yang menyasar 10 desa sepanjang 2025.
Menurut dia kegiatan itu diselenggarakan sebagai komitmen Pemkab Badung dalam membangun generasi yang lebih sehat dan cerdas sejak dini.
“Kami berupaya meningkatkan konsumsi ikan dan mencegah peningkatan angka stunting di Badung untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang sehat, kuat dan cerdas,” kata dia.
Nyoman Suardana menjelaskan pada kegiatan itu sebanyak 162 paket olahan ikan dibagikan kepada masyarakat berisiko stunting, ibu hamil, dan balita di Desa Gulingan.
Baca juga: Pemkab Klungkung gencarkan gerakan makan ikan atasi stunting
“Paket tersebut terdiri dari produk olahan ikan lele, ikan nila, dan abon ikan yang siap konsumsi. Tahun ini, kami kembali menyalurkan 162 paket olahan ikan di masing-masing dari 10 desa yang akan disasar,” jelas dia.
Ia menambahkan bahwa program ini juga melibatkan Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) binaan Dinas Perikanan yang bekerja sama dengan kelompok pembudi daya ikan lokal.
“Kami mewajibkan Poklahsar untuk menggunakan bahan baku dari kelompok pembudi daya binaan kami agar ekosistem perikanan lokal dapat tumbuh bersama,” tambah dia.
Sebagai bagian dari strategi jangka panjang, Suardana juga mengimbau agar seluruh perangkat desa dan instansi daerah turut mendukung gerakan ini, termasuk dalam penyediaan menu ikan dalam berbagai kegiatan resmi.
Selain itu Dinas Perikanan Kabupaten Badung juga memastikan jika produk olahan ikan yang dibagikan sudah terjamin kebersihannya.
“Dari sisi kebersihan dan kualitas produk, olahan ikan yang dibagikan telah melalui proses pengawasan ketat oleh tim teknis dari Dinas Perikanan, baik dari bidang pengolahan maupun bidang budi daya,” pungkas Suardana.
Baca juga: Produksi ikan di Bangli capai 45,5 persen produksi ikan Bali