Jambi (Antara Bali) - Tim Kementrian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dan Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari melakukan survei cakupan penyakit kaki gajah (filariasis) di 30 desa di daerah itu.
"Tim ini mengambil sampel di 30 desa secara acak untuk memastikan pengobatan filariasis di Batanghari," kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinkes Batanghari dr Hermina di Batanghari, Minggu.
Survei cakupan yang dilakukan oleh pihak Kemenkes di Batanghari itu untuk mengontrol dan melakukan pengobatan filariasis di 30 desa di Kabupaten Batanghari.
Menurut dia, dari 30 desa itu, pihak Kemenkes melakukan survei dari pintu ke pintu (door to door) ke rumah warga, yang diambil secara random di 30 desa.
Di setiap desa itu, mereka mengambil langsung sampel di 10 rumah yang ditentukan oleh tim tersebut.
Survei ini ditujukan untuk merekam data tentang dilakukan tidaknya pengobatan filariasis di Batanghari. Selain itu, mereka juga mencari dampak langsung dari pengobatan yang telah dilakukan, kata Hermina. (*/ADT)