Denpasar (Antara Bali) - Kader dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) mengibarkan bendera raksasa Calon Gubernur Bali Anak Agung Ngurah Puspayoga dan Cawagub Dewa Nyoman Sukrawan di Banjar Taensiat, jantung Kota Denpasar, Kamis.
Pengibaran bendera berukuran empat kali enam meter itu melibatkan ratusan pendukung diiringi dengan instrumen gong blaganjur, musik tradisional Bali secara bertalu-talu.
Gusti Ngurah Bagus Sujana, salah seorang tokoh masyarakat setempat mengatakan, pengibaran bendera raksana merupakan wujud komitmen untuk mendukung PAS.
"Sebagian besar warga di sini adalah pendukung PAS dan kita yakin sampai pemilihan nanti tidak akan berubah," katanya.
Ia berharap pemilihan gubernur 15 Mei 2013 dapat berlangsung dengan aman dan tidak diwarnai oleh kecurangan.
Figur AA Ngurah Puspayoga sendiri adalah figur yang sangat dekat dengan warga Banjar Taensiat, Jantung Kota Denpasar.
"Sejak masih muda sudah kita kenal merakyat dan mau bergaul dengan siapa pun," ujarnya.
AAN Puspayoga setelah menjadi Wali kota Denpasar, didampingi istirnya Nyonya Bintang Puspayoga mendorong kemajuan di Denpasar, termasuk di Banjar Taensiat.
Salah satu yang dikenang oleh Sujana adalah program menjadikan Denpasar sebagai kota budaya dengan menghidupkan kelompok-kelompok seni budaya. Yang paling monumental dan dirasakan hingga saat ini adalah hidupnya kembali Gong Kebyar.
"Saat itu banjar Taensiat menjadi salah-satu yang memperoleh pembinaan paling awal," ujarnya.
Ia berharap PAS akan terpilih dan dapat kembali mendorong pengembangan seni budaya di seluruh Bali.
"Kita membutuhkan pemimpin yang jelas memiliki komitmen budaya, karena itu merupakan kekayaan Bali yang sebenarnya," ujar Sujana.
Selain dihadiri oleh kalangan pemuda, acaara pengibaran bendera juga dihadiri oleh tokoh veteran dari banjar tersebut AA Ketut Gede Rana (85).
Ia mengaku sangat bersemangat mengikuti acara tersebut karena merasa diingatkan kembali dengan suasana masa perjuangan.
"Dulu kita kumpul-kumpul seperti ini penuh semangat sebelum menaikkan bendera," katanya yang seangkatan dengan pahlawan nasional Brigjen Anumertha I Gusti Ngurah Rai. (*/ADT)