Denpasar (ANTARA) - Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Nomor Urut 01 I Gede Ngurah Ambara Putra-I Nengah Yasa Adi Susanto (Ambara-Adi) menjanjikan parkir gratis bagi pelajar jika mereka menang.
“Yang pertama tentang smart city, jadi kita memakai sebuah alat yang mempunyai id, pelajar mempunyai id jadi pas dicek bisa gratis,” kata Ambara usai debat kedua Pilkada Denpasar di Denpasar, Rabu.
Meski paslon nomor urut 02 sempat mempertanyakan ide yang sulit diterapkan di lapangan ini, Ambara meyakini ia dapat mewujudkan parkir gratis khusus pelajar tersebut.
“Ini penting, memang mesti diterapkan dulu smart city-nya, tentang aplikasi digital, sehingga murid dan mahasiswa bisa mendapat parkir gratis,” ujarnya.
Ia menjanjikan apabila menang dalam Pilkada Denpasar maka pengelolaan parkir ini menjadi hal utama, dimana penerapan parkir gratis dengan menggunakan identitas pelajar akan dimulai di tempat-tempat yang mereka butuhkan seperti lapangan.
Baca juga: KPU ubah pengaturan panggung pada debat kedua Pilkada Denpasar
“Ya karena aspirasi itu, jujur kalau biaya parkir Rp2.000 terlalu tinggi, sehingga ini memberatkan padahal kita berharap pendidikan generasi muda itu bisa mudah tanpa halangan,” kata Ambara.
Selain menjanjikan parkir gratis bagi pelajar, paket yang diusung Partai Gerindra itu ingin menyortir tempat-tempat yang tepat untuk ditagih parkir.
Adapun yang menjadi perhatian mereka adalah UMKM, dimana demi menekan pengeluaran masyarakat untuk membayar parkir mereka ingin membebaskan parkir khusus di UMKM.
Menanggapi program ini, Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Denpasar Nomor Urut 02 IGN Jaya Negara-Kadek Agus Arya Wibawa sebagai petahana mengatakan bahwa retribusi parkir bagian dari mengurangi penggunaan kendaraan oleh masyarakat.
“Di luar negeri makin tinggi biaya parkir makin tidak boleh parkir, justru saya pikir kalau bebas parkir masyarakat akan berbondong-bondong parkir, justru menimbulkan kemacetan, untuk mahasiswa juga mahasiswa tidak hanya dari Kota Denpasar tapi bisa saja KTP luar, bagaimana kita memberlakukan kebijakan yang sulit diterapkan di lapangan,” kata Kadek Agus.
Menurut Kadek Agus pemungutan retribusi parkir semestinya dilakukan beriringan dengan peningkatan layanan, yaitu menegaskan jaminan kepada masyarakat bahwa di lokasi tersebut apabila terjadi kehilangan kendaraan, maka akan mendapat ganti yang sesuai.
Diketahui debat kedua dengan tema Denpasar Kota Ku Denpasar Rumah Ku yang diselenggarakan KPU Denpasar ini menjadi penutup atau debat terakhir untuk membantu masyarakat menentukan pilihan di TPS.
Baca juga: KPU Denpasar mulai sortir dan lipat surat suara Pilkada 2024