Denpasar (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Denpasar, Bali, Dewa Ayu Sekar Anggaraeni usai debat pertama calon walikota dan wakil walikota menyebut kegiatan ini sudah dapat membantu masyarakat menentukan pilihan.
“Ketika menjawab pertanyaan dapat dijawab dengan baik dan ketika saling bertanya juga sudah menunjukkan masalah-masalah di Denpasar, dengan debat ini masyarakat sudah dapat memberikan penilaian siapa yang akan dipilih,” kata Dewa Ayu di Denpasar, Sabtu (19/10) malam.
Dia mengatakan, berjalannya debat sudah sesuai harapan yaitu peserta dapat menyampaikan visi misi, program kerja, gagasan, dan solusi terkait persoalan daerah.
Pada debat ini KPU Denpasar mengambil tema Dinamika dan Tantangan Kota Denpasar Menuju Smart City, dengan sub tema transportasi, literasi dan digitalisasi ekonomi, sampah, pendidikan, Kamtibnas, dan pariwisata.
Baca juga: KPU Bali angkat topik pariwisata pada debat pertama pilkada
Menurut Sekar dengan sub tema yang sudah mencakup keenam tema besar berdasarkan keputusan KPU ini sudah membantu masyarakat menentukan arah pilihannya.
Ini sudah sesuai harapan KPU yaitu kedua paslon dapat merancang masa depan Denpasar sesuai rancangan pembangunan jangka panjang daerah, sehingga ini dapat menjadi bahan pertimbangan bagi 507.561 pemilih yang akan memberi suara di 1001 TPS.
Pentingnya debat juga membuat KPU Denpasar merancang dua kali debat bagi peserta Pilkada Denpasar.
Ia menyebut debat kedua nantinya akan berlangsung pada 6 November 2024, melihat debat pertama berjalan lancar tanpa gesekan pendukung dan masalah di alur maka diputuskan untuk melakukan debat dengan alur serupa.
“Terkait alur memang mempedomani regulasi, jadi mekanismenya akan tetap seperti ini hanya bedanya di nomor giliran berbicara, sub temanya, dan panelisnya,” kata Sekar.
Baca juga: KPU Denpasar tetapkan debat pilkada berlangsung dua kali