Badung, Bali (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Dito Ariotedjo menyebutkan Indonesia berpeluang menjadi tuan rumah Olimpiade 2032 atau 2036 dengan opsi lokasi di Jakarta dan Bali.
"Dari Presiden IOC (Komite Olimpiade Internasional) sebenarnya menawarkan pada 2036,” kata Dito saat membuka konferensi penanggulangan terorisme melalui olahraga di Kuta, Kabupaten Bandung, Bali, Selasa.
Jakarta dan Bali dinilai memiliki kemudahan fasilitas dan aksesibilitas yang memadai.
Peluang menjadi tuan rumah Olimpiade mengemuka ketika Presiden Terpilih Prabowo Subianto bertemu dengan Presiden IOC Thomas Bach dalam pembukaan Olimpiade Paris pada Juli 2024.
Pada pertemuan itu, kedua pemimpin membahas peluang Indonesia menuanrumahi Olimpiade 2032 atau 2036.
Baca juga: Presiden Joko Widodo serahkan bonus Rp6 Miliar untuk atlet peraih emas Olimpiade
"Presiden Terplih Prabowo Subianto saat di Paris ketika Olimpiade, sudah menyampaikan kepada Presiden IOC atas niatnya menjadikan Indonesia tuan rumah Olimpiade 2032 atau 2036. Jakarta dan Bali merupakan opsi yang beliau ajukan,” kata Dito.
Namun Dito mengakui bahwa menjadi tuan rumah Olimpiade tidak mudah.
“Ada proses yang harus dianalisis lebih dalam dan pastinya analisisnya berkelanjutan dan efektivitasnya harus kami lihat dulu. Tapi semangatnya bagaimana ke depan Indonesia siap menjadi tuan rumah Olimpiade," kata Dito.
Dia menambahkan Indonesia juga berpengalaman menjadi tuan rumah MotoGP di Sirkuit Mandalika, dan kejuaraan dunia bola basket 2023.
Indonesia juga bakal menggelar kejuaraan dunia gimnastik pada 2025, selain sukses menjadi tuan rumah Piala Dunia Sepak Bola U-17 2023 dan Asian Games 2018.
Baca juga: AS jadi juara umum Olimpiade Paris, Indonesia peringkat ke-39