"Kami telah susun bersama tim pendamping dari akademisi dan juga para pakar dalam bentuk diskusi terpimpin atau focus group disscusion (FGD)," kata Kepala Brida Buleleng Made Supartawan, Jumat.
Dia menjelaskan bahwa Brida Buleleng berkepentingan melibatkan berbagai kalangan untuk bersama-sama antar-berbagai sektor dalam menciptakan kebijakan yang mendukung pengembangan sektor pendidikan di Singaraja.
"Dengan adanya FGD ini, kami berharap dapat menyusun model kebijakan yang relevan dan tepat sasaran untuk menjadikan Singaraja sebagai pusat pendidikan unggulan di Bali," ujarnya.
Seorang anggota tim pelaksana kajian pengembangan dari Undiksha Singaraja I Nengah Suastika menekankan pentingnya peran sinergisitas antara pemerintah, institusi pendidikan, dan masyarakat untuk mendorong pengembangan Singaraja sebagai kota pendidikan.
"Kami berkomitmen untuk mengkaji berbagai aspek, mulai dari infrastruktur pendidikan, kualitas SDM (Sumber Daya Manusia), hingga kebijakan strategis yang diperlukan untuk menguatkan peran Singaraja dalam mencetak generasi unggul," ujarnya.
Diskusi itu untuk menyampaikan laporan antara hasil kajian yang telah dilakukan oleh tim peneliti dari Undiksha, di antaranya penguatan infrastruktur pendidikan tentang kebutuhan fasilitas pendidikan, seperti laboratorium, perpustakaan, dan teknologi digital yang mendukung pembelajaran modern.
Selain itu, katanya, pembahasan peningkatan kualitas guru dan tenaga pendidik di Buleleng dalam pengembangan kompetensi tenaga pengajar.
Hasil diskusi diharapkan dapat menjadi pijakan awal dalam penyusunan kebijakan yang tepat.
“Kami menyambut baik masukan dari akademisi dan masyarakat. Ini akan memperkuat arah kebijakan kami ke depan dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Singaraja,” katanya.
Tim kajian akademis berharap, langkah-langkah strategis untuk menjadikan Singaraja sebagai kota pendidikan dapat segera diwujudkan, sekaligus memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah dan peningkatan kualitas sumber daya manusia di Buleleng secara keseluruhan.
Diskusi juga menjadi salah satu dari rangkaian kegiatan dalam kajian pengembangan model kebijakan, dengan hasil akhir berupa rekomendasi konkret yang akan diserahkan kepada pemerintah daerah untuk ditindaklanjuti.