Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Badung, Bali bersama Forum Penanggulangan Risiko Bencana (FPRB) Tanjung Benoa menyelenggarakan simulasi kebencanaan untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
“Kami bekerja sama dengan FPRB Tanjung Benoa melakukan simulasi gempa bumi dan potensi tsunami bertempat di tiga lokasi sekaligus, yakni SD 1 Tanjung Benoa, SD 2 Tanjung Benoa, dan SMP N 3 Kuta Selatan,” ujar Penata Penanggulangan Bencana Ahli Madya Badung I Wayan Netra di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan kegiatan simulasi gempa bumi dan tsunami akan terus digalakkan dan digelar secara rutin untuk menyiapkan kapasitas SDM masyarakat setempat menjadi siaga gempa bumi dan tsunami.
Pihaknya juga melibatkan pelajar seperti pada kesempatan itu dengan mengikutsertakan 750 pelajar guna mengedukasi kesiapsiagaan bencana kepada masyarakat sejak usia dini.
"Ke depannya kalau misalnya terjadi bencana masyarakat sudah terbiasa melakukan penyelamatan," kata dia.
Wayan Netra menjelaskan potensi bencana gempa bumi akan tetap terjadi. Namun, kapan datangnya bencana itu hingga saat ini masih belum bisa diprediksi oleh para ahli.
Untuk ke depan, pihaknya berharap, kegiatan serupa bisa diselenggarakan di 62 desa dan kelurahan lainnya, terutama yang memiliki wilayah garis pantai, seperti Desa Cemagi, Kecamatan Mengwi hingga Tanjung Benoa, Kecamatan Kuta Selatan.
“Dengan demikian kami berharap desa dan kelurahan ini menjadi tangguh bencana yang apabila terjadi bencana mereka sudah bisa memulihkan dirinya sendiri tanpa meminta bantuan awal dari yang lain,” kata dia.
Ketua FPRB Tanjung Benoa I Wayan Deddy Sumantra mengungkapkan pihaknya bersama unsur pentahelix bersama-sama meningkatkan kesiapsiagaan warga menghadapi bencana alam.
“Dari unsur pentahelix ini kami bersinergi dengan steakholder pemerintah. Semuanya kami libatkan dalam satu kesatuan membangun ketangguhan di Tanjung Benoa ini," ujar dia.
Pihaknya juga melibatkan dunia usaha dalam simulasi gempa bumi dan tsunami itu.
Dia mengatakan selama ini hotel-hotel yang berada di sekitar kawasan Tanjung Benoa juga mendukung berbagai kegiatan untuk mengantisipasi bencana gempa bumi dan tsunami.
Dia mengatakan selama ini hotel-hotel yang berada di sekitar kawasan Tanjung Benoa juga mendukung berbagai kegiatan untuk mengantisipasi bencana gempa bumi dan tsunami.
“Dukungan yang mereka berikan salah satunya dengan menyediakan perlengkapan konsumsi serta tempat evakuasi korban. Saat ini kami juga sudah membuat MoU dengan hotel-hotel yang ada di wilayah Tanjung Benoa sebagai tempat evakuasi sementara,” kata dia.