Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mangusada Kabupaten Badung, Bali melakukan studi tiru untuk mempelajari layanan stem cell yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta.
“Pengembangan layanan stem cell ini kami pandang sangat menarik dan visioner serta strategis dalam rangka meningkatkan kualitas dan derajat kesehatan masyarakat Badung karena RSD Mangusada berencana mengembangkan layanan tersebut," ujar Wakil Bupati Badung I Ketut Suiasa dalam keterangannya di Mangupura, Senin.
Ia mengatakan studi tiru itu dilakukan untuk menambah wawasan dan pengetahuan terkait pelayanan kesehatan layanan stem cell atau sel punca.
“Kami mempelajari mulai dari regulasi dalam pengembangan dan pembentukan layanan stem cell, tahapan pembentukan, tata kelola manejemen dan klinis, hingga terkait dengan pelayanan kesehatan layanan stem cell,” kata dia.
Ketut Suiasa menambahkan pihaknya mengapresiasi jajaran RSCM yang telah menerima kunjungan tersebut.
Menurut dia, selain untuk mempelajari layanan stem cell kunjungan itu juga meningkatkan jalinan silaturahmi dan persaudaraan antara kedua pihak.
“ Ilmu dan wawasan ini sangat penting sehingga nantinya Pemkab Badung bersama jajaran RSD Mangusada mampu menghadirkan layanan dan tindakan kesehatan dalam menggunakan sel punca,” kata dia.
Kepala ITK Sel Punca RSCM, Prof. DR. dr. Ismail mengungkapkan RSCM menjadi salah satu rumah sakit di Indonesia yang menyelenggarakan penelitian berbasis pelayanan terapi sel punca.
Penyelenggaraan layanan itu berdasarkan SK Menteri Kesehatan RI yang berkolaborasi dengan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan PT Kimia Farma Tbk.
Saat ini Laboratorium Sel Punca telah mendapat izin produksi Sel Punca Mesenkimal dari BPOM pada 2019 dan izin operasional laboratorium pengolahan Sel Punca untuk aplikasi klinis pada 2020.
“Kami juga sangat mengapresiasi dan mendukung rencana pengembangan Layanan Stem Cell/Sel Punca di RSD Mangusada Badung,” ungkap dia.