Denpasar (ANTARA) -
Panglima Komando Daerah Militer IX/Udayana Mayor Jenderal TNI Muhammad Zamroni mengimbau warga masyarakat agar tidak memotong rangkaian jalur rombongan tamu VVIP selama perhelatan internasional Indonesia-Africa Forum Ke-2 pada 1-3 September 2024.
Pangdam Udayana Mayjen Zamroni setelah apel gelar pasukan pengamanan tamu VVIP di Lapangan Niti Mandala, Denpasar, Selasa, mengatakan imbauan tersebut berdasarkan evaluasi terhadap pengalaman pada ajang internasional terdahulu.
Meskipun tidak mendapatkan sorotan luas, insiden memotong rangkaian rombongan tamu VVIP pernah terjadi di jalur dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai menuju tempat penginapan di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
"Kita evaluasi kita lihat dari CCTV di bundaran sekitar Baseops Bandara Ngurah Rai. Ini mungkin ketidakmengertian masyarakat kita," kata dia.
Baca juga: Kodam Udayana kerahkan 3.000 prajurit amankan KTT IAF di Bali
Pangdam menjelaskan tindakan menyalip atau memotong rangkaian rombongan tamu VVIP di jalan raya sangat berbahaya, karena berpotensi terjadinya kecelakaan.
Kepada para personel Pengamanan Jalur, Pangdam Udayana meminta agar menertibkan masyarakat selama ada rombongan tamu VVIP melintas di jalan raya.
"Sebaiknya pengendara jangan memotong atau menyalip konvoi karena itu berbahaya. Karena kecepatan konvoi tinggi, kedua ini juga kita mengantisipasi manakala ada niatan-niatan tidak baik," kata dia.
Pangdam meminta masyarakat Bali untuk mendukung kegiatan bertaraf internasional tersebut. Apalagi Bali sudah beberapa kali telah menjadi tuan rumah KTT seperti diantaranya KTT G20 dan KTT AIS.
Baca juga: Kodam Udayana matangkan kesiapan Satgas pengamanan VVIP KTT IAF di Bali
Dia menyadari memang akan ada jalur umum yang membuat aktivitas masyarakat sedikit terganggu. Namun demikian, Pangdam Udayana menggarisbawahi efek dari kegiatan Internasional yang ada di Bali berdampak pada peningkatan perekonomian Bali.
Zamroni menyatakan Kodam Udayana siap mengamankan perhelatan KTT IAF Ke-2 di Nusa Dua, Bali.
"Tugas kami sebagai Dansatgas Pamwil bagaimana wilayah ini menjadi aman, menciptakan wilayah ini menjadi aman untuk kegiatan yang bersifat internasional ini sehingga pimpinan negara itu merasa aman dan nyaman," katanya.
Adapun Forum Indonesia-Afrika Ke-2 akan digelar di Bali pada 1-3 September 2024 dan akan dilaksanakan bersamaan dengan High-Level Forum on Multi Stakeholder Partnership (HLF MSP).
Beberapa kerja sama yang akan diprioritaskan dalam forum tersebut antara lain kerja sama dalam transformasi ekonomi, energi, pertambangan, ketahanan pangan, kesehatan, dan pembangunan.
IAF 2024 menargetkan kehadiran 28 kepala negara dan 800 peserta yang mewakili pemerintah, organisasi internasional dan regional, serta pengusaha dari Indonesia dan Afrika.