Denpasar (ANTARA) -
Kepolisian Daerah Bali menerjunkan Subsatgas Anti Drone dalam Operasi Mantap Praja Agung-2024 menjelang pendaftaran bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur Bali tahun 2024 di Kantor KPU Provinsi Bali, Denpasar.
Kasatgas Humas Operasi Mantap Praja Agung-2024 Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan di Denpasar, Senin mengatakan Subsatgas Anti Drone diterjunkan untuk melaksanakan pemantauan udara terhadap drone-drone liar menjelang pendaftaran bakal calon kepala daerah di seputaran Kantor KPU Provinsi Bali.
Adapun pendaftaran bakal calon Gubernur dan calon Wakil Gubernur Bali yang diusung partai politik di Pilkada Bali berlangsung 27-29 Agustus 2024.
Jansen mengatakan Subsatgas Anti Drone merupakan bagian unit kecil dari Satgas Tindak Operasi Mantap Praja Agung 2024, yang mengemban tugas untuk mengamankan dan menghindari sabotase atau ancaman yang dapat muncul dari pergerakan drone-drone liar pada setiap tahapan Pilkada 2024.
Jansen menjelaskan kegiatan yang mulai dilaksanakan Senin (26/8) tersebut merupakan upaya dalam mengamankan ruang udara dari drone-drone liar yang terbang di seputaran area yang menjadi prioritas pengamanan selama operasi Mantap Praja Agung-2024 berlangsung pada tahap pendaftaran calon kepala daerah.
"Kegiatan pemantauan udara yang dilaksanakan oleh Subsatgas Anti Drone ini bertujuan untuk mengantisipasi adanya drone-drone liar yang tidak memiliki izin, yang nantinya akan dapat mengganggu kegiatan pada lokasi-lokasi tertentu yang menjadi prioritas pengamanan pada Pilkada 2024 ini," kata Jansen.
Jansen menyatakan kegiatan dari Subsatgas Anti Drone ini sudah sesuai dengan target pada operasi dan kegiatan tersebut telah sesuai standard operational procedure (SOP).
Nantinya, kata dia, drone liar yang dianggap berbahaya dan mengganggu di Kantor KPU Provinsi Bali sebagai penyelenggara Pemilu 2024 ini akan ditindak tegas.
Mantan Kapolresta Denpasar itu mengatakan berdasarkan laporan dari anggota di lapangan bahwa sampai saat ini tidak ditemui atau tidak terdeteksi adanya drone-drone liar pada alat monitor yang dipergunakan oleh Subsatgas Anti Drone.
Perwira melati tiga di pundak ini mengajak seluruh masyarakat Bali untuk ikut menjaga keamanan selama pilkada berlangsung.
"Mari jaga keamanan di Pulau Dewata ini agar tetap kondusif sampai seluruh tahapan pilkada dilaksanakan," katanya.
Polda Bali sendiri menerjunkan sebanyak 2.147 personel dari 7.521 personel gabungan selama perhelatan pesta demokrasi di Pulau Dewata.
Kepala Kepolisian Daerah Bali Inspektur Jenderal Polisi Daniel Adityajaya pada Jumat (23/8) lalu menyatakan Polda Bali siap mengamankan pilkada serentak di Bali.
Dirinya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses politik yang sedang berjalan dengan tetap menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat mengingat Bali adalah etalase Indonesia di mata dunia.
Baca juga: Polri gelar Latpraops Puri Agung II untuk amankan Indonesia-Africa Forum di Bali