Denpasar (ANTARA) - Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Provinsi Bali menyiapkan layanan konseling bagi calon pengantin di daerah itu untuk memberikan pemahaman terkait kesehatan, aspek hukum, hingga kesiapan mental bagi mereka yang akan menuju jenjang pernikahan.
Ketua PHDI Provinsi Bali I Nyoman Kenak di Denpasar, Kamis, mengatakan layanan konseling itu diberikan kepada para calon pengantin secara gratis atau tanpa biaya.
"Ini merupakan bentuk komitmen kami memberikan pelayanan kepada umat. Demikian pula dengan tenaga-tenaga yang dilibatkan juga siap ngayah (bekerja dengan ikhlas)," ucapnya.
Dalam konseling yang bertempat di Sekretariat PHDI Bali di Jalan Ratna No 71 Denpasar itu, pihaknya selain melibatkan tokoh-tokoh agama, juga menggandeng para dokter, bidan, maupun praktisi hukum, serta akademisi.
Para calon pengantin akan diberikan pemahaman terkait agama, kesiapan mental menuju kehidupan berumah tangga, kesehatan reproduksi dan upaya pencegahan stunting, termasuk bagaimana agar dapat melahirkan keturunan yang suputra (berbakti) serta mendapatkan nilai-nilai dasar parenting.
Baca juga: PHDI catat dalam dua tahun ada 373 orang masuk Hindu di Denpasar
Terkait stunting, menurut dia, dengan semakin banyak edukasi yang dilakukan, akan semakin mudah mengetahui potensi dan instrumen apa saja yang dibutuhkan untuk mencegah stunting. Isu kesehatan menjadi penting karena terkait dengan kualitas sumber daya manusia yang akan lahir.
"Dalam konseling kami juga menekankan apakah calon pengantin sudah dewasa. Jangan sampai akhirnya malah tersangkut masalah hukum karena dari sisi umur tidak memenuhi ketentuan, selain akan bermasalah dari sisi kesehatan reproduksi," kata Kenak.
Kenak menambahkan, bagi umat yang membutuhkan layanan konseling, silakan gunakan layanan PHDI Bali dan sosialisasi juga telah disampaikan ke jajaran pengurus PHDI di kabupaten/kota, kecamatan untuk diteruskan ke desa.
"Untuk melahirkan anak-anak berkualitas dan suputra (berbakti), kami berharap di masyarakat untuk menjauhkan slogan sing beling, sing nganten (tidak hamil, tidak menikah)," ujar Kenak.
Baca juga: Pemkot Denpasar - PHDI gelar lomba Trisandya kuatkan karakter siswa