Pemkab Gianyar menanamkan kerukunan antarumat beragama bagi generasi muda, khususnya para pelajar dengan menggelar Taman Nusantara Gianyar di Aula SMP Hindu Negeri 2 Sukawati, Senin.
"Kegiatan yang melibatkan siswa-siswi SMP/MTs dari semua agama," kata I Ketut Mudana, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, usai
menyematkan kartu peserta kegiatan Taman Nusantara Gianyar.
Taman Nusantara Gianyar sendiri merupakan terobosan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali guna mewujudkan fungsi pendidikan yang terbagi dari tiga komponen yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya yakni mengembangkan kemampuan, membentuk watak, dan membentuk peradaban bangsa.
“Pembangunan watak dan peradaban bangsa menjadi suatu keniscayaan dalam upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama, mengingat bangsa kita terdiri dari multi etnis, multi agama, adat dan istiadat,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Wayan Mawa.
Mengangkat tema “Melalui Taman Nusantara Kita Bina Kerukunan Umat Beragama Dalam Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Cerdas, Unggul, dan Berkarakter di Kabupaten Gianyar”, Taman Nusantara Gianyar dilaksanakan selama 5 (lima) hari, 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 dan pada hari terakhir dilakukan kunjungan lapangan ke tempat ibadah berbagai agama yang ada di Kabupaten Gianyar.
“Taman Nusantara Gianyar Tahun ini melibatkan siswa-siswi SMP/MTs dari semua agama yang ada di Kabupaten Gianyar. Dengan jumlah peserta seluruhnya sebanyak 80 orang siswa,” lanjut Wayan Mawa.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan memberikan peningkatan pemahaman dalam kehidupan multikultural bagi generasi muda bangsa Indonesia, bahwa keanekaragaman agama yang ada adalah hanya merupakan jalan saja yang berbeda namun menuju tujuan yang sama, serta mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, unggul, dan berkarakter.
Sementara itu, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, I Ketut Mudana yang mewakili Pj. Bupati Gianyar mengatakan sebagai bangsa yang dirajut dari multi suku, agama, dan ras serta memiliki identitas budaya yang beraneka ragam di dalamnya. Keanekaragaman yang ada membaur dan membangun budaya bangsa Indonesia yang memiliki dinamika serta nilai estetika yang tinggi.
“Saya merasa sangat berbangga, dengan situasi yang harmonis, toleran antar umat beragama, dan suku yang ada. Masyarakat saling bahu membahu untuk berpartisipasi dalam pembangunan baik secara individu maupun melalui media organisasi sosial kemasyarakatan yang ada, sehingga banyak prestasi dan penghargaan dapat kita raih,” kata Ketut Mudana.
Hal ini tidak terlepas dari peran serta para tokoh-tokoh lintas agama, tokoh-tokoh masyarakat, untuk mengampanyekan bahwa perbedaan itu adalah suatu keindahan yang patut dinikmati sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, dan bukanlah sesuatu yang perlu dipertentangkan. Melalui pelaksanaan Taman Nusantara Gianyar ini dapat berpengaruh besar terhadap perkembangan anak-anak.
"Kegiatan yang melibatkan siswa-siswi SMP/MTs dari semua agama," kata I Ketut Mudana, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, usai
menyematkan kartu peserta kegiatan Taman Nusantara Gianyar.
Taman Nusantara Gianyar sendiri merupakan terobosan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Gianyar, Bali guna mewujudkan fungsi pendidikan yang terbagi dari tiga komponen yang tidak dapat dipisahkan satu dengan lainnya yakni mengembangkan kemampuan, membentuk watak, dan membentuk peradaban bangsa.
“Pembangunan watak dan peradaban bangsa menjadi suatu keniscayaan dalam upaya menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kita cintai bersama, mengingat bangsa kita terdiri dari multi etnis, multi agama, adat dan istiadat,” kata Plt. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Gianyar, I Wayan Mawa.
Mengangkat tema “Melalui Taman Nusantara Kita Bina Kerukunan Umat Beragama Dalam Membangun Sumber Daya Manusia (SDM) Cerdas, Unggul, dan Berkarakter di Kabupaten Gianyar”, Taman Nusantara Gianyar dilaksanakan selama 5 (lima) hari, 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 dan pada hari terakhir dilakukan kunjungan lapangan ke tempat ibadah berbagai agama yang ada di Kabupaten Gianyar.
“Taman Nusantara Gianyar Tahun ini melibatkan siswa-siswi SMP/MTs dari semua agama yang ada di Kabupaten Gianyar. Dengan jumlah peserta seluruhnya sebanyak 80 orang siswa,” lanjut Wayan Mawa.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan memberikan peningkatan pemahaman dalam kehidupan multikultural bagi generasi muda bangsa Indonesia, bahwa keanekaragaman agama yang ada adalah hanya merupakan jalan saja yang berbeda namun menuju tujuan yang sama, serta mewujudkan sumber daya manusia yang cerdas, unggul, dan berkarakter.
Sementara itu, Asisten Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, I Ketut Mudana yang mewakili Pj. Bupati Gianyar mengatakan sebagai bangsa yang dirajut dari multi suku, agama, dan ras serta memiliki identitas budaya yang beraneka ragam di dalamnya. Keanekaragaman yang ada membaur dan membangun budaya bangsa Indonesia yang memiliki dinamika serta nilai estetika yang tinggi.
“Saya merasa sangat berbangga, dengan situasi yang harmonis, toleran antar umat beragama, dan suku yang ada. Masyarakat saling bahu membahu untuk berpartisipasi dalam pembangunan baik secara individu maupun melalui media organisasi sosial kemasyarakatan yang ada, sehingga banyak prestasi dan penghargaan dapat kita raih,” kata Ketut Mudana.
Hal ini tidak terlepas dari peran serta para tokoh-tokoh lintas agama, tokoh-tokoh masyarakat, untuk mengampanyekan bahwa perbedaan itu adalah suatu keindahan yang patut dinikmati sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa, dan bukanlah sesuatu yang perlu dipertentangkan. Melalui pelaksanaan Taman Nusantara Gianyar ini dapat berpengaruh besar terhadap perkembangan anak-anak.
“Saya berharap kegiatan ini mampu membangun pengetahuan, dan pemahaman sejak dini terkait sejarah perkembangan agama yang ada di kabupaten Gianyar, dan pokok-pokok keimanan lintas agama yang ada, pengetahuan tentang wawasan kebangsaan dan bela negara, serta kenakalan remaja dan narkoba. Saya yakin dari dulu kita sangat toleran antar umat beragama, oleh karenanya mari kita jaga toleransi itu,” tandasnya.