Negara (ANTARA) - Peternak ayam di Kelurahan Tegalcangkring, Kabupaten Jembrana, Bali menderita kerugian Rp1,4 miliar akibat kandang dan ayamnya musnah terbakar.
"Kandang itu masih berisi 12 ribu ekor ayam menjelang panen saat terbakar. Ini jumlah kerugian terbesar akibat kebakaran sejak bulan Januari," kata Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Jembrana yang juga membawahi unit pemadam kebakaran Made Leo Agus Jaya di Negara, Senin.
Ia mengatakan, setelah mendapatkan laporan pihaknya mengirim empat unit mobil pemadam kebakaran ke kandang milik I Made Wastika, yang berlokasi di Banjar atau Dusun Petapan Sidi, Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Mendoyo tersebut.
Kebakaran yang menghanguskan kandang berukuran 55 × 8 meter persegi ini pertama kali diketahui seorang warga setempat yang melintas di depan kandang itu.
"Warga yang melihat kandang terbakar memberitahu penjaga kandang tersebut. Penjaga kandang berusaha memadamkan api dengan selang air namun tidak mampu memadamkan," katanya.
Sambil berusaha memadamkan api, I Putu Wadika, penjaga kandang, minta tolong kepada I Wayan Adnyana, kawannya untuk menghubungi pemadam kebakaran.
"Kami perlu waktu dua jam untuk memadamkan api. Belakangan sering terjadi kebakaran di Jembrana, kami imbau masyarakat berhati-hati," katanya.
Menurut dia, sejak bulan Januari tercatat 27 kebakaran terjadi di Kabupaten Jembrana dengan nilai kerugian Rp2 miliar lebih.
Penyebab kebakaran bervariasi namun untuk bangunan didominasi akibat hubungan arus pendek listrik.
"Kebakaran lahan juga cukup sering terjadi. Karena itu minta masyarakat saat membakar sampah, daun di ladang atau jerami di sawah berhati-hati, karena musim kemarau dengan angin kencang seperti saat ini bisa membuat api tidak terkendali," katanya.
Dalam tiga hari terakhir, kebakaran lahan setiap hari terjadi di Kabupaten Jembrana akibat pembakaran sampah, atau pembersihan ladang dan sawah dari sisa tanaman dengan cara dibakar.