Denpasar (ANTARA) - Para pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Bali menggelar kegiatan Ngelawar atau Mebat Bersama dengan melibatkan para pegawai dan awak media untuk meningkatkan rasa kebersamaan dan sekaligus melestarikan tradisi Bali.
Ketua DPRD Provinsi Bali I Nyoman Adi Wiryatama di Denpasar, Jumat, mengatakan kegiatan membuat kuliner khas Bali tersebut merupakan tradisi tahunan yang dilaksanakan untuk menyambut ritual Piodalan di Pura Padmasana Kantor DPRD Bali.
"Dengan Ngelawar ini supaya kebersamaan tidak hilang dan menjadi ajang silahturahmi berbagai komponen untuk bersama-sama membangun Bali," ucap Adi Wiryatama yang juga turut berbaur memotong sayuran untuk dibuat lawar.
Apalagi, ujar dia, sejumlah anggota DPRD Bali juga akan segera mengakhiri tugasnya, seiring dengan pelantikan anggota DPRD Bali terpilih hasil Pemilu 2024, yang akan dilaksanakan pada 2 September 2024.
"Ini sekaligus menjadi ajang silahturahmi. Kami mohon maaf kepada masyarakat Bali jika dalam lima tahun ini ada kesalahan yang kami perbuat," ucapnya.
Baca juga: Pj Gubernur Bali sepakat usulan DPRD soal revisi Perda Pungutan Wisman
Menurut dia, kebersamaan yang selama telah terjalin baik antara eksekutif, legislatif dan media di Provinsi Bali harus tetap dipertahankan.
"Kita membangun Bali harus bersama-sama. Pihak eksekutif membangun fisiknya, legislatif membuat aturan atau regulasinya, dan media menginformasikan secara benar," ujarnya.
Selain bersama-sama membuat kuliner tradisional lawar, sate, tum, dan sayur ares, Adi mengatakan setiap anggota DPRD Bali juga diminta membawa sumbangan makanan khas daerah masing-masing seperti betutu, urutan, kacang saur, hingga membawa jeruk dan minuman untuk dinikmati bersama.
Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Sugawa Korry menambahkan dengan acara Ngelawar Bersama itu merupakan cerminan rasa kekeluargaan, meskipun dari partai yang berbeda-beda.
"Ini untuk membangun kebersamaan melalui pelestarian adat dan budaya. Selain itu dari lawar itu mengandung makna bahwa dari berbagai macam bahan, kemudian dijadikan satu menjadi makanan yang enak," ucapnya.
Baca juga: DPRD Bali beri masukan isu strategis jadi acuan dasar Raperda RPJPD
Ini sama halnya dengan di DPRD Bali itu terdiri atas individu dari berbagai partai, dalam kebersamaan mengawal pembangunan Bali yang memang sangat dibutuhkan masyarakat.
"Mebat atau Ngelawar Bersama ini merupakan cerminan mempersatukan perbedaan untuk mempersembahkan yang terbaik," katanya.
Wakil Ketua DPRD Bali I Nyoman Suyasa menambahkan Ngelawar juga merupakan salah satu tradisi adat Bali yang harus dilestarikan. Terlebih ini menjadi kesempatan terakhir bagi sejumlah anggota DPRD Bali yang akan purnatugas.
Para pimpinan dan anggota DPRD Bali selesai memasak lawar dan sejumlah kuliner khas Bali itu, dilanjutkan dengan acara makan bersama para pegawai DPRD Bali dan awak media. Acara ramah tamah ini juga dihadiri Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra.