Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa diperkirakan bergerak variatif seiring adanya sentimen domestik dan global.
IHSG dibuka menguat 4,49 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.255,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,76 poin atau 0,08 persen ke posisi 905,09.
"IHSG hari ini (09/07) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.170 sampai 7.300," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, IHSG terkoreksi mengikuti pergerakan bursa Asia, yang mana aksi ambil untung juga terjadi setelah IHSG menguat dalam tiga hari beruntun.
Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juni 2024 berada di level 123,3 atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 125,2.
Secara keseluruhan, IKK periode Juni 2024 berada pada level optimis yang ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
Dari mancanegara, pada perdagangan awal pekan, indeks S&P 500 dan NASDAQ mencatatkan nilai tertinggi sepanjang masa setelah masing-masing naik 0,1 persen dan 0,3 persen, yanh ditopang oleh sektor teknologi, khususnya emiten pembuat chip, sektor energi dan sektor telekomunikasi.
Dari Asia, momentum sektor properti di China belum mengalami perbaikan yang signifikan. Pasalanya, sektor properti memiliki porsi 20 persen terhadap pendapatan fiskal China, menghasilkan 24 persen terhadap GDP dan 25 persen permintaan kredit perbankan.
Pada saat sektor properti China kembali menguat maka Indonesia dapat diuntungkan, yang mana pada Mei 2024, porsi ekspor non migas Indonesia ke China sebesar 22,63 persen, disusul oleh AS sebesar 10,45 persen, dan Uni Eropa sebesar 7,71 persen.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street bergerak variatif, indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil menetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, yang didorong dari optimisme pasar mengenai rilisnya kinerja laporan keuangan saham-saham di bursa AS yang dominan mencatat pertumbuhan positif.
Indeks Dow Jones ditutup sedikit melemah 0,08 perse di level 39.344,79, sedangkan indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi atau naik 0,10 persen di level 5.572,85, dan begitu juga Nasdaq terapresiasi 0,28 persen di level 18.403,74.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 497,69 poin atau 1,22 persen ke 41.278,39, indeks Hang Seng melemah 56,07 poin atau 0,32 persen ke 17.467,99, indeks Shanghai menguat 1,64 poin atau 0,06 persen ke 2.924,09, dan indeks Straits Times menguat 16,37 poin atau 0,48 persen ke 3.420,84.
IHSG dibuka menguat 4,49 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.255,47. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 0,76 poin atau 0,08 persen ke posisi 905,09.
"IHSG hari ini (09/07) diprediksi bergerak mixed (variatif) dalam range 7.170 sampai 7.300," ujar Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Selasa.
Dari dalam negeri, IHSG terkoreksi mengikuti pergerakan bursa Asia, yang mana aksi ambil untung juga terjadi setelah IHSG menguat dalam tiga hari beruntun.
Bank Indonesia (BI) melaporkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) periode Juni 2024 berada di level 123,3 atau lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya sebesar 125,2.
Secara keseluruhan, IKK periode Juni 2024 berada pada level optimis yang ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK).
Dari mancanegara, pada perdagangan awal pekan, indeks S&P 500 dan NASDAQ mencatatkan nilai tertinggi sepanjang masa setelah masing-masing naik 0,1 persen dan 0,3 persen, yanh ditopang oleh sektor teknologi, khususnya emiten pembuat chip, sektor energi dan sektor telekomunikasi.
Dari Asia, momentum sektor properti di China belum mengalami perbaikan yang signifikan. Pasalanya, sektor properti memiliki porsi 20 persen terhadap pendapatan fiskal China, menghasilkan 24 persen terhadap GDP dan 25 persen permintaan kredit perbankan.
Pada saat sektor properti China kembali menguat maka Indonesia dapat diuntungkan, yang mana pada Mei 2024, porsi ekspor non migas Indonesia ke China sebesar 22,63 persen, disusul oleh AS sebesar 10,45 persen, dan Uni Eropa sebesar 7,71 persen.
Sementara itu, bursa saham Amerika Serikat (AS) Wall Street bergerak variatif, indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil menetak rekor tertinggi sepanjang sejarah, yang didorong dari optimisme pasar mengenai rilisnya kinerja laporan keuangan saham-saham di bursa AS yang dominan mencatat pertumbuhan positif.
Indeks Dow Jones ditutup sedikit melemah 0,08 perse di level 39.344,79, sedangkan indeks S&P 500 ditutup lebih tinggi atau naik 0,10 persen di level 5.572,85, dan begitu juga Nasdaq terapresiasi 0,28 persen di level 18.403,74.
Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 497,69 poin atau 1,22 persen ke 41.278,39, indeks Hang Seng melemah 56,07 poin atau 0,32 persen ke 17.467,99, indeks Shanghai menguat 1,64 poin atau 0,06 persen ke 2.924,09, dan indeks Straits Times menguat 16,37 poin atau 0,48 persen ke 3.420,84.
Baca juga: IHSG Selasa dibuka naik 4,49 poin