Badung, Bali (ANTARA) -
Dinas Perikanan Kabupaten Badung, Bali menyerahkan paket olahan ikan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan kepada masyarakat setempat untuk mencegah potensi stunting.
“Program ini bertujuan untuk menindaklanjuti keputusan pemerintah pusat untuk mencegah stunting,” ujar Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Badung I Nyoman Suardana di Mangupura, Kamis.
Ia menjelaskan paket olahan tersebut dibagikan dengan sasaran yang ditunjukkan untuk ibu hamil, balita, dan anak-anak di wilayah Desa Jagapati, Badung.
Wilayah tersebut menjadi pelaksanaan tahap kelima dari total sepuluh lokus yang menjadi target sasaran kegiatan di Badung sepanjang tahun 2024 ini.
Nyoman Suardana mengatakan olahan ikan yang diserahkan kepada masyarakat itu adalah olahan ikan lele dan ikan nila. Menurut dia, kedua jenis ikan itu dipilih karena kaya protein yang diperlukan bagi tumbuh kembang anak.
Baca juga: BBPOM Denpasar cegah stunting lewat desa pangan aman
“Selain itu, ikan lele dan nila ini merupakan hasil budi daya kelompok-kelompok perikanan yang ada di Kabupaten Badung yang dikoordinir oleh kelompok pemasar Tunjung Putih di Desa Kekeran,” kata dia.
Ia mengungkapkan tingkat konsumsi ikan di Kabupaten Badung saat ini baru mencapai 38,64 Kg persen per tahun yang masih tergolong rendah apabila dibandingkan dengan negara lain seperti Jepang yang mencapai 120 Kg per orang per tahun.
“Menyikapi fenomena ini kami berharap agar masyarakat gemar mengkonsumsi ikan karena kandungan nutrisi yang terdapat pada ikan sangatlah tinggi,” ungkap Nyoman Suardana.
Sementara itu, Wakil Ketua Pokja III Tim Penggerak PKK Ni Made Suati menjelaskan kegiatan gerakan memasyarakatkan makan ikan dilakukan sebagai program yang sangat penting dan strategis untuk meningkatkan kecerdasan dan derajat kesehatan masyarakat.
“Mengingat makan ikan sangat baik bagi kesehatan, saya mengajak seluruh masyarakat Badung mulai dari anak-anak hingga dewasa untuk membiasakan makan ikan. Melalui pemberian satu paket olahan ikan bagi masyarakat potensi stunting, ibu hamil dan balita diharapkan tingkat konsumsi ikan semakin meningkat,” kata dia.
Baca juga: BKKBN Bali kolaborasi perguruan tinggi cegah stunting