Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, hingga saat ini masih melakukan verifikasi lapangan terkait santunan korban kebakaran gudang elpiji dan gudang pipa di Jalan Cargo Taman I, Kelurahan Ubung, bagi yang memiliki kartu tanda penduduk (KTP) daerah itu.
"Yang jelas tim kita sudah turun ke lapangan dari kemarin (Minggu, 9/6) sekitar 16 orang. Bagi korban yang KTP Denpasar bisa mendapatkan santunan, tetapi saat ini masih diverifikasi di lapangan," kata Wali Kota Denpasar I Gusti Ngurah Jaya Negara di Denpasar, Senin.
Sebelumnya, Kepolisian Daerah Bali menyebutkan setidaknya ada 18 orang korban kebakaran gudang gas elpiji dan gudang pipa di Jalan Cargo Taman I dan Cargo Taman II, Ubung, Denpasar yang terjadi pada Minggu (9/6).
"Secara kemanusiaan pasti kami atensi dan pemerintah memang tidak boleh membedakan apakah yang bersangkutan bekerja di ranah yang benar atau tidak, kita tidak melihat seperti itu," ujarnya.
Tetapi, tambah Jaya Negara, yang boleh mendapatkan santunan dalam bentuk uang hingga maksimal Rp10 juta per orang itu hanya bagi korban kebakaran dengan KTP Denpasar.
Sedangkan untuk santunan korban yang tidak ber-KTP Denpasar akan dikoordinasikan dengan Pemerintah Provinsi Bali. "Kalau untuk masalah sembako, kami tidak ada masalah," ucapnya.
Terkait kebakaran gudang elpiji tersebut, Jaya Negara menyampaikan banyak menerima laporan dari masyarakat terkait dugaan pengoplosan elpiji yang terjadi di gudang itu.
"Saya sudah menelepon Pak Kapolsek, karena laporan masyarakat itu banyak ke kami yang menyampaikan bahwa sudah dari dulu seperti itu, tetapi tidak ada yang bergerak," ujar Jaya Negara.
Jaya Negara berharap pihak yang berwajib dapat menindaklanjuti sesuai dengan tugas, pokok dan fungsi (tupoksi) kepolisian. "Kami saling menghormati," katanya.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Bali Komisaris Besar Polisi Jansen Avitus Panjaitan mengatakan 18 korban kebakaran gudang elpiji dan gudang pipa sedang dirawat intensif di beberapa rumah sakit, yang rata-rata mengalami luka bakar akibat ledakan gas.
"Untuk korban rata-rata mengalami luka bakar serius dan merupakan karyawan dari gudang tersebut, saat ini para korban sudah mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit," katanya.
Beberapa rumah sakit yang menangani para korban akibat ledakan elpiji tersebut yakni RSUP Prof Ngoerah Denpasar, RS Husada Denpasar, RS Mangusada Badung, RS Bali Med Denpasar, dan RSUD Wangaya Denpasar.