Ternate (Antara Bali) - Badan Nasional Narkotika Provinsi Maluku Utara terus membangun budaya antinarkoba di sekolah untuk menghindarkan para remaja dari narkoba.
Prevalensi penyalagunaan narkoba di kalangan pelajar dan mahasiswa di Provinsi Malut selama tiga tahun terakhir mengalami peningkatan sehingga butuh konsistensi sekolah dalam menyosialisasikan bahaya narkoba dan membangun budaya antinarkoba di lingkungan sekolah," kata Kepala Humas BNN Provinsi Malut Rustam Lating di Ternate, Minggu.
Menurut dia, data dari BNN Provinsi Malut mencatat prevalensi penyalagunaan narkoba di Provinsi Malut 2010 sebesar 2,48 persen dari penduduk Malut berusia 10-59 tahun atau sekitar 17.823 orang.
"Angka ini bergerak naik menjadi 2,60 persen atau sekitar 18.970 orang penyalaguna pada 2011 dan tahun 2012 diperkirakan hampir 20.000 orang penyalaguna," katanya.
Oleh karena itu, dari angka tersebut akan terus bertambah, bila seluruh komponen masyarakat tidak melakukan upaya-upaya pencegahan dan pemberantasan secara terpadu dan komprehensif.
Ia mengatakan, penyebaran narkoba sudah sangat meluas dan menjangkau pelajar dan mahasiswa. Berbagai cara dan modus dilakukan oleh sindikat narkoba agar semakin banyak generasi muda yang mengonsumsi narkoba, sehingga seluruh komponen masyarakat mesti siaga dan waspada terhadap peredaran narkoba yang semakin merajalela ini. (LHS/T007)