Denpasar (ANTARA) - PT Pertamina mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pertamax series melonjak mencapai 2.854 kiloliter atau 26,3 persen dari rata-rata konsumsi normal sebesar 2.260 kiloliter per hari selama periode arus mudik 25 Maret hingga 11 April 2024 di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara (Jatimbalinus).
"Konsumsi BBM pertamax dan dex series tertinggi tercatat pada Sabtu, 6 April yang dikategorikan merupakan puncak arus mudik," kata Area Manager Communications, Relations and CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus Ahad Rahedi dalam keterangannya, di Denpasar, Bali, Jumat.
Ia menambahkan selain pertamax, BBM jenis dex series juga konsumsinya mencapai 363 kiloliter atau naik 8,4 persen dari konsumsi normal sebesar 335 kiloliter per hari.
Menurut dia, peningkatan konsumsi itu melampaui prediksi awal sebesar 13,5 persen untuk pertamax dan 5,9 persen untuk konsumsi dex.
Baca juga: Pertamina tambah 138.320 stok LPG subsidi di Bali
Meski melampaui perkiraan, namun konsumsi BBM tersebut tidak mempengaruhi stok karena pasokan BBM sudah dipertebal hingga 30 persen dari konsumsi normal harian.
Selain itu, penyediaan kios modular sebanyak 15 unit juga membantu memecah antrean baik yang ditempatkan di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) maupun di area istirahat tanpa SPBU.
Pihaknya mengawasi selama arus mudik itu kondisi SPBU di wilayah Jatimbalinus relatif lengang, berbeda jauh dibandingkan wilayah lainnya yang mengalami lonjakan lalu lintas pemudik bahkan sampai ditutup.
Pihaknya tetap bersiaga mengantisipasi kebutuhan saat arus balik dan beberapa titik krusial menjadi perhatian berdasarkan hasil koordinasi dengan Direktorat Lalu Lintas masing-masing polda, dengan penebalan stok BBM dan LPG hingga 30 persen.
Baca juga: Pertamina sediakan 54 SPBU siaga di Bali layani mudik Lebaran
"Jatimbalinus akan menjadi titik nol pemudik terutama dari Jatim dan Bali yang akan memulai perjalanan ke Barat," katanya lagi.
Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga Irto Ginting menambahkan secara nasional konsumsi gasoline atau bensin naik 46 persen, untuk gasoil atau solar turun 37 persen dibandingkan konsumsi normal harian karena pembatasan periode perjalanan truk logistik umum.
Ada pun kenaikan tertinggi gasoline terjadi pada produk pertamax turbo yang mencapai 104 persen dari konsumsi normal harian.
"Kami terus mengawasi konsumsi BBM dan LPG, karena pasca-hari H Lebaran biasanya lokasi wisata diserbu masyarakat sehingga BBM dan LPG harus kami pastikan aman," katanya pula.