Denpasar (ANTARA) - Pertamina menambah pasokan Liquefied Petroleum Gas (LPG) subsidi ukuran tiga kilogram di Bali sebanyak 278 ribu tabung, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhan saat libur panjang Idul Adha 2025.
"Kami tambah penyaluran LPG subsidi di luar penyaluran reguler," kata Manager Komunikasi, Relasi dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Ahad Rahedi, di Denpasar, Selasa.
Sedangkan untuk bahan bakar minyak (BBM), anak usaha BUMN itu meningkatkan layanan melalui penambahan jam operasional untuk Terminal BBM Sanggaran di Denpasar dan Terminal BBM Terintegrasi di Manggis, Kabupaten Karangasem pada hari libur atau Minggu.
Kemudian melaksanakan pengecekan sarana dan prasarana di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan terkait kualitas dan kuantitas BBM.
Dia menjelaskan penambahan pasokan LPG subsidi itu sudah dilakukan sejak Senin (2/6), dan bertahap disalurkan menyesuaikan estimasi peningkatan konsumsi per kabupaten/kota di Bali.
Baca juga: Pertamina catat konsumsi energi di Bali turun saat mudik-balik 2025
"Tambahan penyaluran LPG subsidi tiga kilogram itu mencapai 104 persen dibandingkan konsumsi normal harian sebanyak 266.487 tabung LPG subsidi," ujar Ahad.
Untuk rincian alokasi LPG subsidi, kata dia lagi, Kota Denpasar mendapat pasokan yang lebih besar sebanyak 68.880 tabung untuk Kota Denpasar, Kabupaten Tabanan (29.120 tabung), Kabupaten Jembrana (17.360 tabung), dan Kabupaten Buleleng (28.560 tabung).
Kemudian, Kabupaten Bangli sebanyak 24.080, Badung (31.920), Gianyar (7.520), Klungkung (15.680), dan Kabupaten Karangasem 25.200 tabung.
Ada pun wilayah penjualan Bali melakukan pemantauan terkait pergerakan kebutuhan BBM dan LPG untuk memastikan pasokan energi tersebut dalam kondisi aman dan cukup untuk memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya saat periode libur panjang.
Pihaknya mengajak masyarakat untuk tetap tenang dan tidak melakukan pembelian secara berlebihan, karena stok energi dalam kondisi aman dan tercukupi.
"Kami ajak masyarakat jangan mudah terpancing atas informasi yang belum tentu kebenarannya, jangan sampai kekhawatiran masyarakat dimanfaatkan oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab," kata Ahad pula.
Baca juga: Pertamina kenakan sanksi ke SPBU diduga curang di Denpasar