Wisatawan domestik memadati objek wisata Pantai Lovina di Desa Kalibukbuk, Buleleng, Bali pada hari umanis galungan atau sehari setelah hari suci Galungan, momentum peringatan kemenangan dharma (kebaikan) melawan adharma (kebatilan) umat Hindu Bali.
"Saya sekeluarga berlibur karena lokasinya dekat dengan rumah. Selain itu, ada beberapa penataan di pantai ini sehingga terlihat lebih nyaman dan tertata," kata Mira Damayanti (45), salah seorang wisatawan domestik asal Kota Singaraja, Kamis.
Menurut dia, momentum umanis galungan adalah momentum yang tepat untuk berkumpul dan menikmati waktu-waktu luang bersama keluarga diluar kepenatan akibat pekerjaan dan tugas-tugas lainnya.
Pihaknya bersama pasangan dan anak-anak sengaja memilih Pantai Lovina karena lokasinya dekat, kurang lebih hanya sekitar 15-20 menit dari pusat Kota Singaraja.
Baca juga: Pemkab Buleleng dapat bantuan dermaga apung di Pantai Lovina
Baca juga: Pemkab Buleleng dapat bantuan dermaga apung di Pantai Lovina
Selain itu, Pantai Lovina masih menjadi pilihan liburan masyarakat Buleleng karena memang menyimpan keindahan alam berupa hamparan pantai berpasir hitam yang eksotis. Bukan hanya itu saja, Pantai Lovina memiliki daya tarik khusus berupa objek wisata lumba-lumba yang digandrungi wisatawan asing dan domestik.
Wisatawan di Pantai Lovina bisa berkeliling mengitari hamparan pantai, sembari berbelanja pada beberapa toko rakyat yang menyediakan berbagai jenis asesoris dan pakaian dengan harga terjangkau.
"Biasanya kalau ke sini jalan-jalan saja. Kadang juga berbelanja kalau memang membawa bekal uang yang cukup. Disini barangnya juga murah-murah dan terjangkau," kata dia.
Baca juga: Pemkab Buleleng adakan Festival Kopi di Pantai Lovina
Baca juga: Pemkab Buleleng adakan Festival Kopi di Pantai Lovina
Salah satu wisatawan lain, Kadek Apriana (23) menuturkan datang ke Lovina karena memang sedang ingin menikmati pemandangan pantai Buleleng yang khas dan unik, berbeda dengan pantai-pantai yang ada di Bali selatan.
"Saya sehari-hari bekerja di Kota Denpasar. Kini datang pulang kampung ke Buleleng dan ingin menikmati saja bagaimana keindahan pantai di Buleleng, kampung halaman saya," papar dia.
Meskipun pantai di Buleleng sudah kian tertata, Apriana berpesan agar pemerintah lebih gencar lagi melakukan perbaikan terkait sarana dan prasarana agar wisatawan makin merasa aman dan nyaman.
"Kalau saya nilai penataan pantai di Buleleng masih kalah dengan yang ada di Bali bagian selatan. Sehingga memang harus ditata lebih rapi lagi sehingga mampu menarik wisatawan untuk datang dan berkunjung," kata Apriana.