Denpasar (ANTARA) - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APPBI) Daerah Bali mencatat nilai transaksi belanja produk UMKM mencapai Rp1 miliar selama program perdana Bali Great Sale periode 15 Desember 2023 hingga 14 Januari 2024 dengan menawarkan diskon hingga 70 persen.
"Misi kami mendukung program pemerintah untuk mendorong perekonomian di Bali," kata Ketua Dewan Pimpinan Daerah APPBI Bali Gita Sunarwulan di sela penutupan Bali Great Sale di Living World, Denpasar, Bali, Minggu.
Dia menjelaskan nilai transaksi itu berdasarkan hasil rangkuman salah satu bank swasta nasional yang menjadi mitra program belanja itu selama satu bulan program belanja yang pertama kali dilaksanakan asosiasi tersebut.
Ia memperkirakan nilai transaksi dari program yang melibatkan sekitar 700 pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) itu berpotensi dapat lebih besar dari Rp1 miliar khususnya yang menggunakan metode pembayaran di luar mitra tersebut.
Adapun program belanja itu diadakan di 11 pusat perbelanjaan atau mal anggota APPBI Bali yang tersebar di Kota Denpasar dan Kabupaten Badung.
Sementara itu, General Manager Living World Denpasar Maria Lucia Lazuardi menambahkan program tersebut mendapat sambutan positif pengunjung dan pelaku UMKM.
APPBI Bali mendata UMKM yang ikut dalam program tersebut merupakan pelaku usaha yang sudah dikurasi oleh pengelola mal dengan memiliki kualitas produk dan daya saing.
"Lalu lintas pengunjung naik 30 persen dengan adanya program itu dan penjualan juga naik 30 persen dari rata-rata normal," ucapnya.
Untuk mendorong minat dan daya beli, dalam program itu juga diberikan hadiah menarik bagi konsumen yang berbelanja dalam nominal besar.
Selain mempromosikan dan edukasi UMKM untuk mencermati peluang pasar, program tersebut juga dikombinasikan dengan pertunjukan seni budaya dengan menampilkan kreativitas generasi muda yang diadakan setiap Minggu selama satu bulan program tersebut.
Sementara itu, Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali Cokorda Oka Artha Ardana Sukawati dalam kesempatan yang sama mengungkapkan program itu menjadi salah satu media promosi pariwisata yang banyak diadakan negara kawasan misalnya Singapura dan Kuala Lumpur, Malaysia.
Program belanja itu pun, imbuh Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Bali tersebut, menjadi agenda yang kerap didatangi para turis mancanegara dan diadakan saat momen tertentu misalnya libur panjang hari besar keagamaan.
"Saya berharap kegiatan ini diadakan setiap tahun. Kalau perhotelan tidak melakukan promosi seperti ini pada Desember karena fokus musim puncak liburan tapi ada pasar tradisional dan toko seni (art shop) yang bisa diajak bersama sehingga gaungnya menjadi lebih besar lagi," ucap Wakil Gubernur Bali periode 2018-2023 itu.