Denpasar (ANTARA) - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menandatangani perjanjian awal rencana kerja sama pembangunan fasilitas pendukung Pusat Pariwisata Maritim Bali (BMTH) di Pelabuhan Benoa, Denpasar dengan tiga mitra strategis.
“Kami harapkan ini meningkatkan ekosistem pariwisata Bali,” kata Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo di sela menyaksikan penandatanganan perjanjian awal itu di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Jumat.
Korporasi BUMN itu menandatangani dokumen dengan Kaja Group, anak usaha Pertamina yaitu Pertamina Patra Niaga, dan lembaga pendidikan, Bina Nusantara (Binus).
Fasilitas yang rencananya dibangun itu di antaranya fasilitas hiburan dan marina oleh Kaja Group.
Baca juga: Pelabuhan Benoa data 10 kapal pesiar jumbo sandar pada Desember 2023
Kemudian Binus rencananya membangun kampus internasional dan Pertamina Patra Niaga mengembangkan industri minyak dan gas termasuk suplai BBM hijau atau ramah lingkungan.
Ia mengungkapkan Bali memiliki potensi besar untuk pariwisata maritim termasuk wisata kapal pesiar yang dapat digenjot melalui pengembangan Pelabuhan Benoa di BMTH.
Sementara itu, Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono mengatakan pengembangan fasilitas tersebut menjadi batu loncatan untuk penataan BMTH.
Ia mengungkapkan untuk kampus yang rencananya dibangun di kawasan itu menggandeng perusahaan teknologi dunia.
“Kami harapkan tahap awal itu 40 persen ekspatriat dan lambat laun berkembang menjadi mayoritas ekspatriat,” imbuhnya.
Baca juga: Menteri BUMN nilai renovasi Pelabuhan Benoa dongkrak ekonomi di Pulau Bali
Arif menambahkan dengan penataan di BMTH, Pelabuhan Benoa dapat menampung empat hingga lima kapal pesiar dalam waktu yang bersamaan.
Saat ini, panjang dermaga pesiar di Pelabuhan Benoa sudah mencapai 500 meter yang sebelumnya hanya 350 meter.
Rencananya, dermaga untuk kapal minyak dan gas akan direlokasi ke sebelah utara dan dermaga yang digunakan saat ini di sebelah selatan digunakan dermaga pesiar untuk mengakomodasi empat hingga lima kapal pesiar sandar bersamaan.
BMTH ditargetkan selesai penuh pada 2024 dan sebagian
Ada pun total biaya yang dikucurkan untuk proyek BMTH itu yakni Rp1,2 triliun yang bersumber dari Penyertaan Modal Negara (PMN) untuk infrastruktur di laut dan pengerjaan infrastruktur di darat menelan anggaran mencapai Rp2,2 triliun dari kantong Pelindo.