Yogyakarta (Antara Bali) - Yogyakarta ingin mengembalikan citra sebagai kota wisata yang diminati oleh wisatawan, baik dari dalam maupun luar negeri dengan menawarkan berbagai daya tarik wisata baru termasuk desa wisata.
"Kami ingin citra Yogyakarta sebagai kota wisata yang diminati wisatawan meningkat kembali," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata Kota Yogyakarta (BP2KY), Deddy Pranowo, di Yogyakarta, Rabu.
Ia mengatakan pasca-era reformasi pada 1998, Kota Yogyakarta seakan kehilangan citranya sebagai kota wisata secara perlahan-lahan.
Padahal sebelumnya, Kota Yogyakarta selalu dikunjungi jutaan wisatawan nusantara (wisnus) dan hampir satu juta wisatawan mancanegara sebelum 1998.
"Dulu Yogyakarta bisa dibilang kota wisata kedua setelah Bali, tapi sekarang sudah mulai terasa ada penurunan daya saing," katanya.
Ia menggambarkan pada era awal 1990-an, wisman yang berkunjung ke Yogyakarta rata-rata 850 ribu orang pertahun bahkan pernah mencapai 1 juta. Namun, kini angka kunjungan wisman ke Yogyakarta tidak pernah lebih dari 180 ribu orang.
Hal itu diduga lantaran penurunan citra saat terjadi kerusuhan menjelang era reformasi yang menyebabkan citra tidak aman di samping juga semakin mahalnya harga paket wisata Yogyakarta yang ditawarkan kepada wisatawan dibandingkan paket wisata ke destinasi lain di Indonesia. (LHS/T007)