Denpasar (ANTARA) - BUMN PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni Cabang Denpasar, Bali, mencatat sebanyak 60 persen penumpang di kota itu membeli tiket secara daring (online).
“Pembelian tiket melalui website, call center dan aplikasi Pelni Mobile,” kata Kepala Cabang Pelni Denpasar Muhammad Ardiansyah di Denpasar, Kamis.
Sedangkan sisanya, lanjut dia, masih membeli tiket langsung salah satunya melalui loket di kantor Pelni Denpasar yang berada di Kuta, Kabupaten Badung.
Sebagian konsumen yang masih membeli tiket di loket itu karena masih belum terbiasa atau belum memahami penggunaan secara digital.
Untuk itu, petugas pelayanan juga diarahkan untuk sekaligus mengedukasi penumpang tersebut termasuk mengenalkan pembelian melalui aplikasi yang lebih efisien dan memudahkan.
Baca juga: Pelni Denpasar gencarkan penjualan tiket berbasis aplikasi
Rata-rata tujuan penumpang di Denpasar, lanjut dia, kota-kota di Indonesia Timur di antaranya NTT dan Sulawesi.
Mencermati realisasi pembelian tiket yang sebagian besar dilakukan online, ia optimistis wilayah Denpasar menjadi salah satu percontohan berikutnya untuk penerapan 100 persen pembelian tiket secara daring.
“Denpasar memiliki potensi besar sebagai percontohan berikutnya untuk menerapkan 100 persen pembelian tiket secara online,” katanya.
Berdasarkan data Pelni Denpasar, jumlah penumpang selama periode Januari-Oktober 2023 mencapai 47.329 penumpang atau naik 148 persen dibandingkan periode sama 2022 mencapai 32.012 orang.
Layanan angkutan penumpang laut oleh BUMN ini di Denpasar dilayani oleh empat kapal motor (KM) yakni KM Awu, KM Tilongkabila, KM Binaiya, dan KM Leuser yang masing-masing memiliki kapasitas sekitar 1.000 penumpang.
Baca juga: Pelni Denpasar catat kenaikan penumpang saat penyesuaian tarif
Sebelumnya, Pelni menetapkan cabang di Jakarta, Surabaya dan Makassar hanya dapat membeli tiket secara daring karena merupakan penjualan tiket terbesar.
Selama penerapan pembelian tiket secara daring di tiga kota itu akan dilakukan evaluasi dan rencananya diberlakukan kebijakan serupa bertahap di kota lainnya di Tanah Air.
Melalui kebijakan alih fungsi pembelian tiket yang diawali di tiga kota itu, nantinya loket di kantor cabang digunakan sebagai layanan calon penumpang di antaranya untuk penanganan pembatalan pembelian tiket atau pengembalian dana.