Denpasar (ANTARA) - BUMN PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Denpasar, Bali, menambah sekitar 500 alat keselamatan berupa pelampung dalam menghadapi lonjakan pemudik yang diangkut mencapai 1.018 orang pada H-5 Lebaran 2025.
“Dibandingkan hari normal dan periode sama tahun lalu jumlah penumpang itu naik sekitar 10 persen,” kata Kepala Pelni Cabang Denpasar Arfah Yusuf di Denpasar, Bali, Rabu.
Selama periode angkutan Lebaran, pihaknya mendapatkan dispensasi dari Kementerian Perhubungan untuk menambah hingga 50 persen dari total kapasitas penumpang di kapal tersebut yang mencapai 1.000 orang.
Selain itu, pihaknya juga menambah sekitar 50 persen matras dari total kapasitas penumpang.
Pada keberangkatan Rabu ini pukul 17.00 Wita di Pelabuhan Benoa Denpasar, Kapal Motor (KM) Awu mengangkut 1.018 orang penumpang dengan tujuan pertama yakni Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kapal tersebut kemudian melanjutkan perjalanan menuju destinasi di Nusa Tenggara Timur (NTT) yakni Waingapu, Ende, Kupang dan terakhir di Kalabahi (Pergi Pulang/PP).
Baca juga: Pelni Denpasar operasikan tiga kapal motor untuk angkutan Lebaran 2025
Jumlah penumpang tersebut meningkat signifikan dibandingkan pada Minggu (16/3) dengan KM Awu dengan jumlah penumpang yang berangkat Benoa mencapai 32 orang dan pada Minggu (23/3) sebanyak tujuh orang.
Dengan demikian, selama periode angkutan Lebaran 2025, pihaknya mencatat jumlah penumpang berangkat mudik mencapai 1.058 orang dan penumpang tiba mencapai 1.492 orang.
Ada pun selama periode angkutan Lebaran 2025, pihaknya mencatat jumlah penumpang yang tiba mencapai 1.492 orang dan penumpang berangkat mudik mencapai 1.058 orang pada periode angkutan Lebaran Minggu (16/3) dengan KM Awu dan Minggu (23/3) dengan KM Binaiya.
Arfah menambahkan puncak kedua arus mudik diperkirakan terjadi pada Jumat (28/3) dijadwalkan menggunakan KM Tilongkabila dengan data jumlah penumpang sementara mencapai 878 orang.
Ada pun rute yang dilayani yakni menuju Lembar, kemudian Bima di NTB dan sejumlah kota di Indonesia bagian timur.
Sementara itu, sejumlah pemudik mengaku memilih berangkat pada Rabu ini karena mencermati periode libur yang cukup panjang.
Baca juga: Pelni jadwal ulang keberangkatan dari Bali, antisipasi cuaca ekstrem
“Saya pesan tiket itu lewat aplikasi sejak Februari dan mudik lebih awal agar bisa antisipasi kepadatan mudik,” kata Nurdin, pemudik tujuan Bima.
Pemudik lainnya, Masanah mengaku tidak sulit membeli tiket karena bisa dilakukan secara daring dengan harga yang terjangkau yakni Rp223 ribu untuk kelas ekonomi.
“Saya mudik bersama keluarga dan di Bima rencananya satu minggu,” ucapnya.
Arfah menambahkan pihaknya mengerahkan tiga armada kapal motor untuk melayani angkutan Lebaran 2025 yakni KM Awu, Tilongkabila dan Binaiya.
Sedangkan satu armada yakni KM Leuser dikerahkan sebagai perbantuan angkutan Lebaran di wilayah Jawa dan Kalimantan.