Denpasar (ANTARA) - Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Bali I Made Rentin mengatakan hari ini tim gabungan menurunkan tandon air untuk memadamkan sisa api di beberapa titik TPA Mandung, Tabanan, yang mengalami kebakaran sejak Sabtu (14/10) lalu.
“Senin ini akan disiapkan tandon tempat penampungan air, dari tandon air akan disemprotkan ke titik asap yang masih mengepul, dengan menggunakan mesin pompa air,” kata dia di Denpasar, Senin.
Ia meminta agar alat bantuan penanganan bencana dari BNPB dikelola dengan baik dan terbuka, di mana salah satu penerimanya adalah Kabupaten Tabanan yang lebih dari sepekan ini sedang menanggulangi kebakaran lahan di tempat pembuangan akhir.
“Kabupaten Tabanan telah menerima bantuan peralatan atau logistik termasuk DSP (Dana Siap Pakai) untuk operasional dari BNPB. Wajib akuntabel dan dipertanggungjawabkan dengan baik,” ujar Rentin.
“Kita tidak mau dalam urusan penanggulangan bencana timbul bencana baru di kemudian hari, yaitu berurusan dengan hukum, jadi wajib mengedepankan akuntabilitas," tambahnya menegaskan.
Di TPA Mandung sendiri diketahui kobaran api mulai tak nampak, namun kepulan asap di beberapa titik belum hilang, dengan target BPBD Bali agar lahan sekitar 2 hektare itu segera padam sepenuhnya.
Baca juga: Bupati Tabanan bentuk tim terpadu padamkan kebakaran di TPA Mandung
“Jika melihat kondisi sampah yang terbakar, api sudah tidak muncul lagi, hanya asap di beberapa titik itu pun tidak terlalu besar,” ucap Rentin setelah melihat langsung kondisi TPA Mandung bersama Asisten II Sekda Kabupaten Tabanan dan Kalaksa BPBD Kabupaten Tabanan.
“Dengan penguatan manajemen suplai air dan menyiapkan cubang (lubang) atau tandon tempat penampungan air di lokasi tumpukan sampah, upaya ini relatif efektif dan menunjukkan hasil yang signifikan,” jelasnya.
Hari Minggu (22/10) sehari penuh tim yang terdiri dari BPBD, dinas lingkungan hidup, damkar, satpol pp, dishub, TNI dan Polri membuat dua lubang penampungan air untuk menyuplai air dan dari sana terlihat dampak positif sehingga dilakukan kembali dengan menggunakan tandon hari ini.
“Diibuat dua cubang untuk penampungan air, suplai air dilakukan terus menerus, air meresap menembus pori-pori tumpukan sampah dan asap pun tidak terlihat lagi,” tutur Rentin.