Singaraja (ANTARA) - Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Buleleng, Bali melaksanakan bedah rumah untuk dua keluarga miskin di Dusun Abasan, Desa Panji Anom, Kecamatan Sukasada, Buleleng sebagai upaya membantu pemerintah daerah setempat dalam upaya mengentaskan kemiskinan ekstrem.
"Program ini bernama 'bungbung' kemanusiaan. Kami berharap bisa membantu untuk membedah dua rumah yang saat ini kondisinya sangat tidak layak untuk ditempati," kata Ketua Kwarcab Pramuka Buleleng Gede Suyasa disela-sela pembangunan bedah rumah di Singaraja, Sabtu.
Program "bungbung" kemanusiaan saat ini menyasar warga yang tergolong sangat tidak mampu. Selain bedah rumah, Pramuka juga memberikan bantuan berupa sembako dan lain sebagainya.
Adapun dua kepala keluarga (KK) yang dibantu yakni keluarga Made Degdeg dan Komang Darmawan yang merupakan saudara kandung sudah lama menempati rumah tidak layak huni.
Pramuka Buleleng menemukan dua keluarga tersebut dari Dinas Sosial Kabupaten Buleleng dan memutuskan untuk menyalurkan bantuan dari bungbung kemanusiaan lewat bedah rumah.
“Untuk pencarian data kebetulan secara langsung saya turun kelapangan dan menemukan tempat ini sekitar delapan bulan lalu. Bahwa ditempat ini ada keluarga yang tidak punya rumah,” katanya.
Baca juga: Pemkab Badung lepas pramuka Raimuna Nasional XII Tahun 2023
Gede Suyasa menuturkan dengan penyaluran bantuan bedah rumah ini dapat membangkitkan rasa kemanusiaan dan kepekaan sosial anggota pramuka. Selama sumbangsih terus masuk, Bungbung Kemanusiaan akan terus berjalan.
Namun, akan disesuaikan bantuan apa yang harus disalurkan. Bisa bedah rumah atau penanganan bencana.
“Akan ada target selanjutnya, kalau sumbangsihnya ada maka akan kami salurkan. Apakah untuk bedah rumah atau untuk penanganan bencana karena kita juga punya tim bencana. Dan ini membutuhkan partisipasi semua khususnya anggota pramuka," katanya.
Di tempat yang sama salah seorang penerima bantuan bedah rumah Komang Darmawan menceritakan jika keluarganya telah lama menempati gubuk tidak layak huni diatas tanah warisan orangtuanya.
Baca juga: Bupati lepas kontingen pramuka kwarcab Tabanan ke Jakarta
Gubuk tersebut dibuat dengan bahan seadanya. Atapnya terbuat dari susunan seng, dinding dari kayu dan bambu ditinggali bersama istri dan ketiga anaknya. Darmawan yang merupakan pekerja serabutan mengucapkan terimakasih karena menerima bantuan bedah rumah.
“Saya berterimakasih kepada semuanya, saya bersyukur mendapatkan bantuan bedah rumah. Lahan ini merupakan warisan orang tua, luasnya sekitar 70 meter persegi namun kondisinya berupa tebing. Yang datar kami (Komang Darmawan dan Made Degdeg) buatkan tempat tinggal. Tanah ini tidak produktif, ditanami pisang juga mati,”ujarnya.
Pembangunan bedah rumah untuk dua orang warga dusun Abasan Desa Panji Anom ini dilakukan dengan kolaborasi dari anggota pramuka, dinas sosial, serta guru dan siswa SMK Negeri 3 Singaraja Jurusan Teknik Konstruksi dan Perumahan. Setiap rumah dianggarkan kurang lebih Rp20 juta dengan pengerjaan selama 15 hari per rumah.