Denpasar (ANTARA) - Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pengambengan mencatat produksi ikan tangkap di Benoa, Bali, selama Januari-Juni 2023 mencapai 9.790 ton dengan nilai mencapai Rp208,9 miliar yang mayoritas diekspor.
“Sekitar 70 persen itu ekspor,” kata Kepala PPN Pengambengan Andi Mannojengi di Denpasar, Sabtu.
PPN Pengambengan melalui Pos Pelayanan Kapal Perikanan di Benoa mencatat nilai produksi selama Januari-Juni 2023 itu dengan rincian pada Januari mencapai Rp42,1 miliar, Februari (Rp40,5 miliar), Maret (Rp30,2 miliar), April (Rp36,8 miliar), Mei (Rp28,2 miliar) dan Juni mencapai Rp30,8 miliar.
Ada pun jenis ikan dengan nilai produksi terbesar selama semester I-2023 di antaranya tuna sirip kuning mencapai sekitar Rp59,8 miliar, cumi-cumi mencapai Rp45,3 miliar, tuna mata besar mencapai Rp10,3 miliar.
Selanjutnya, tuna sirip biru mencapai Rp8,6 miliar, cakalang mencapai Rp27,5 miliar dan tuna albakora mencapai Rp24,2 miliar.
Baca juga: Kepala PPN Pengambengan sebut amdal perluasan tuntas akhir Juli 2023
Sedangkan apabila dibandingkan selama periode Januari-Juni 2022, realisasi volume produksi ikan tangkap mencapai total 15.063 ton dengan nilai produksi mencapai sekitar Rp366,4 miliar atau lebih tinggi dibandingkan realisasi periode sama 2023.
“Cuaca buruk menjadi penyebab utamanya yang mempengaruhi produksi ikan tangkap 2023,” imbuhnya.
Ada pun pangsa pasar ekspor perikanan tangkap dari Benoa, Bali, di antaranya diserap pasar Amerika dan Jepang.
Kualitas ikan tuna dari Benoa, Bali menjadi favorit ekspor karena memiliki kualitas yang segar mengingat area penangkapan berada di Perairan Selatan Bali dan dekat dengan akses penerbangan langsung ke sejumlah negara.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Bali secara keseluruhan komoditas ikan, krustasea dan moluska mencatatkan realisasi ekspor pada Juni 2023 mencapai 12,4 juta dolar AS dengan porsi sebesar 26 persen dari total nilai ekspor mencapai 47,5 juta dolar AS.
Jika dibandingkan periode sama pada Juni 2022, tiga komoditas itu mencatatkan penurunan realisasi ekspor mencapai 13 juta dolar AS atau turun 5,2 persen.
BPS Bali mencatat Amerika Serikat, Australia dan Prancis merupakan tiga negara terbesar pangsa pasar keseluruhan produk ekspor dari Bali pada semester 1-2023.