Denpasar (Antara Bali) - Kawasan Konservasi Perairan (KKP) Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, Bali, menjadi salah satu lokasi percontohan pengelolaan kawasan konservasi yang efektif dengan mengacu pada prinsip "Blue Economy".
"Prinsip Blue Economy dapat dikembangkan di kawasan ini untuk mendorong perekonomian masyarakat dan pembangunan daerah yang berwawasan lingkungan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo, Minggu.
Pengelolaan kawasan konservasi di daerah itu akan mengadopsi sistem tata ruang (zonasi). Sistem zonasi di kawasan konservasi merupakan upaya dalam memadukan antara pengelolaan dan pemanfaatan ruang wilayah secara seimbang.
Tujuannya adalah untuk memberikan perlindungan dan pencegahan dampak negatif terhadap lingkungan akibat pemanfaatan ruang.
Upaya pengelolaan efektif kawasan tersebut dilakukan melalui pengembangan dan penguatan kelembagaan pengelolaan, rencana pengelolaan dan zonasi kawasan konservasi yang tepat, dukungan infrastruktur serta terlaksananya kegiatan secara kolaboratif yang didukung dengan pendanaan berkelanjutan.
Berbagai bentuk kegiatan pengelolaan kawasan yang efektif ini akan terus dikembangkan di Nusa Penida.
Sistem tata ruang tersebut dapat mendatangkan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, seperti pengembangan ekowisata bahari melalui wisata mangrove dan rumput laut, rehabilitasi terumbu karang, pengelolaan limbah dan sampah yang dapat menghasilkan kompos. (IGT/T007)