Gianyar (Antara Bali) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mengingatkan, pentingnya aparat keamanan menjaga Bali secara keseluruhan sebagai satu kesatuan yang utuh.
"Sekarang dari sisi keamanan yang masih sangat dikhawatirkan adalah ancaman teroris karena belum habis sama sekali, tentu harus diamankan daerah kita secara keseluruhan," kata Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati yang dikenal dengan panggilan Cok Ace, di Gianyar, Rabu.
Menurut dia, kewaspadaan hendaknya tidak hanya terfokus untuk kawasan wisata, yang patut diperhatikan juga adalah menjaga keamanan fasilitas-fasilitas publik, hingga area atau tempat-tempat kosong.
"Katakanlah tidak terjadi ledakan di pusat pariwisata, yang terjadi di kampung-kampung dan bahkan di lapangan, sekalipun tidak menimbulkan korban jiwa itu akan memberikan dampak yang tidak baik bagi Bali," ujar Cok Ace yang juga Bupati Gianyar itu.
Sementara untuk pengamanan di hotel-hotel memang pihaknya sudah menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Polda Bali untuk membangun sistem pengamanan yang terpadu agar ada standar dan pehamanan yang sama.
"Namun tidak sedikit pula hotel yang belum menerapkan hal tersebut. Jadi ke depan, minimal di Nusa Dua sudah memiliki standar keamanan tertentu sehingga bisa diberikan pembinaan bekerja sama dengan Polda Bali," ucapnya.
Cok Ace juga mengingatkan celah-celah kejahatan pada vila-vila yang letaknya terpencil dan tersebar, yang memerlukan sistem keamanan yang berbeda dibandingkan hotel dengan lokasi terpusat.
"Berbicara terkait gangguan keamanan di Bali jangan hanya berpikir tentang teroris saja, karena masih ada kejahatan yang lainnya seperti penipuan penggunaan kartu kredit," katanya. (LHS/T007)