Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar, Bali, menargetkan pada 2023 sebanyak 19 desa di daerah setempat dapat berkomitmen menjadi Kampung Keluarga Berkualitas sehingga mendukung penguatan keluarga di tingkat desa atau kelurahan.
"Kampung Keluarga Berkualitas merupakan salah satu program prioritas nasional sebagai upaya pemberdayaan dan penguatan keluarga di tingkat desa/kelurahan. Kami mendukung penuh program ini," kata Wakil Wali Kota Denpasar Kadek Agus Arya Wibawa di Denpasar, Selasa.
Saat pencanangan Kampung Keluarga Berkualitas di Desa Tegal Harum, Denpasar Barat, ia mengatakan pemerintah daerah setempat mendukung program ini sebagai salah satu penguatan komitmen pemerintah dalam pencapaian kualitas hidup masyarakat.
Untuk itu, ia meminta kepada seluruh organisasi perangkat daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Denpasar agar membuka diri serta saling terbuka dalam menjalin kemitraan guna merealisasikan program ini.
"Kami berharap penyelenggaraan Kampung Keluarga Berkualitas di Kota Denpasar periode tahun 2023 sampai tahun 2024, dapat terbentuk sesuai target. Hal ini mengingat pelaksanaan program ini begitu banyak tantangannya, maka saya mengajak seluruh OPD dapat bersinergi untuk hal ini," kata Arya Wibawa.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Denpasar Sri Wetrawati mengatakan di Kota Denpasar sebelumnya telah terdapat delapan desa yang berpredikat sebagai Kampung Keluarga Berkualitas pada 2016 dan 2021.
"Pada tahun 2023 ini 19 desa lainnya akan ikut berkomitmen menjadi Kampung Keluarga Berkualitas sehingga harapannya di Kota Denpasar akan ada 27 desa yang menjadi Kampung Keluarga Berkualitas," ujar dia.
Dalam Kampung Keluarga Berkualitas, tambah dia, juga akan dimasukkan beberapa indikator pendukung, yakni Rumah Data Kependudukan dan Informasi Keluarga, yang selanjutnya disebut Rumah DataKu.
Hal ini merupakan kelompok kegiatan masyarakat yang berfungsi sebagai pusat data dan informasi kependudukan di tingkat mikro.
"Selain itu, pola kegiatan Rumah DataKu yang berbasis pada partisipasi masyarakat dalam pengelolaan data akan meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya data dan informasi kependudukan bagi pembangunan," kata Sri Wetrawati.
Baca juga: Wali Kota Denpasar lepas generasi muda bekerja di Darwin-Australia
Baca juga: Calon pengantin di Denpasar ikuti sosialisasi pra-perkawinan Hindu
Baca juga: K3S Denpasar gugah kepedulian masyarakat pada lansia