Denpasar (ANTARA) - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Denpasar, Bali yang pertama (1992-1997) Kolonel TNI (Purn) I Gusti Nyoman Artja tutup usia dalam usia 83 tahun karena sakit.
Agus Saputra, putra sulung almarhum I Gusti Nyoman Artja, di Denpasar, Jumat mengatakan mendiang tutup usia pada 1 Mei 2023 lalu pukul 17.35 Wita karena sakit.
"Upacara kremasi akan dilakukan pada 7 Mei mendatang di Taman Mumbul, Nusa Dua, Kabupaten Badung secara militer. Saat ini jenazah disemayamkan di Rumah Duka Kerta Semadhi," katanya.
Agus menuturkan, ayahnya merupakan prajurit TNI yang dikaryakan di lembaga wakil rakyat saat Kota Denpasar baru berubah status dari Kota Administratif (Kotif) menjadi Kota Madya pada tahun 1992.
"Oleh karena saat ayah saya menjabat merupakan masa perubahan dari Kota Administratif menjadi Kota Madya, banyak perda yang dibuat saat itu," ujarnya.
Hal tersebut, lanjut Agus, untuk mengisi kekosongan hukum sebagai dampak perubahan Denpasar menjadi daerah otonom Kota Madya sehingga banyak regulasi diterbitkan untuk meletakkan batu pertama pemerintahan di Ibu Kota Provinsi Bali ini.
"Saya menjadi teman debat beliau. Bahkan saat sebagai Ketua DPRD Denpasar banyak pendapat saya yang berseberangan dengan perda yang dibahas," kata Agus yang berprofesi sebagai advokat itu.
I Gusti Nyoman Artja semasa hidupnya merupakan prajurit TNI yang ikut dalam berbagai operasi militer di antaranya Operasi Trikora, Operasi Penumpasan G30S PKI, Operasi Pembebasan Irian Barat dan sebagainya. Selain itu ia juga sempat menjadi anggota DPRD Kabupaten Badung.
Atas perjuangan I Gusti Nyoman Artja selama menjadi prajurit, ia berhasil meraih penghargaan Bintang Kartika Ekapaksi Nararya.
Setelah selesai menjabat Ketua DPRD Kota Denpasar, ia pun dipercaya sebagai Ketua Persatuan Purnawirawan dan Warakawuri TNI dan Polri (Pepabri) Bali.
Almarhum yang berasal dari Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Kabupaten Buleleng itu berpulang meninggalkan empat anak dan sembilan cucu
Sementara itu Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan Setda Kota Denpasar I Dewa Gede Rai menyatakan turut berduka cita atas berpulangnya I Gusti Nyoman Artja.
"Beliau merupakan sosok yang disiplin, tegas dan ramah," ujar Dewa Rai.
Dewa Rai mengaku cukup sering bertemu dengan I Gusti Nyoman Artja saat menjabat Ketua DPRD Kota Denpasar (1992-1997) karena saat itu ia menjabat sebagai staf humas Pemerintah Kota Denpasar.
"Saya saat itu sering meliput kegiatan pimpinan saat Sidang Paripurna yang dipimpin oleh I Gusti Nyoman Artja," katanya mengenang.