Denpasar (Antara Bali) - Bali sebagai daerah tujuan pariwisata internasional yang dikunjungi masyarakat mancanegara, memproduksi matadagangan cindera mata berupa perhiasan namun juga tetap memerlukan produk serupa dari impor.
"Banyak juga turis asing yang datang ke sini selain membeli perhiasan buatan perajin kita juga meminta barang seni serupa produk impor," kata Made Sudiana pedagang aneka jenis perhiasan perak, permata, asal Gianyar, Sabtu.
Perhiasan impor itu diantaranya sebagai perbandingan, sebab kalung, bros maupun anting-anting rancangan perajin Bali umumnya lebih menarik minat wisatawan asing, selain memenuhi kebutuhan ekspor, tutur pria itu.
Sudiana mengatakan, perajin maupun pengusaha perhiasan di Bali juga memerlukan banyak permata impor terutama yang didatangkan dari Thailand, China maupun dari Korea yang kemudian dimodifikasi menjadi barang ekspor.
Pengusaha Bali umumnya banyak membeli perhiasan impor selama September sebagai upaya memenuhi keperluan masyarakat dalam dan luar negeri yang melakukan perjalanan wisata atau berlibur pada masa pergantian tahun, tambahnya.
Sesuai catatan Badan Pusat Statistik Bali, impor perhiasan dan permata selama September 2012 bernilai 4,7 juta dolar AS, merupakan angka tertinggi, sedangkan Oktober hanya 167 ribu dolar.
Perhiasan dan permata impor selain untuk bahan baku barang kerajinan perhiasan yang nantinya juga diekspor kembali, ada pula untuk memenuhi permintaan wisatawan mancanegara yang berlibur ke Bali. (*/T007)
Wisatawan Juga Perlu Perhiasan Impor
Sabtu, 8 Desember 2012 8:31 WIB