Jakarta (ANTARA) - Suara takbir, tahmid, tahlil, dan tasbih, menggema di seluruh penjuru Indonesia, Sabtu pagi. Sebagian besar umat Islam melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1444 pada hari ini, sedangkan sebagian lagi pada Jumat.
Presiden Joko Widodo bersama keluarga didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Sheikh Zayed Solo. Presiden Jokowi didampingi pula adik iparnya yang juga Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.
Di Jakarta, Wakil Presiden Ma'ruf Amin melaksanakan shalat Idul Fitri di Masjid Istiqlal. Hadir pula Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono, Ketua Mahkamah Agung H.M. Syarifuddin, Menteri ESDM Arifin Tasrief, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa'adi, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Shalat Id di Masjid Istiqlal dipimpin Ahmad Muzakkir Abdurrahman selaku Imam Rawatib Masjid Istiqlal, sedangkan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta Asep Saepudin Jahar bertindak sebagai khatib yang membawakan khotbah dengan Tema "Idul Fitri Momentum Menebar Maaf untuk Kerukunan Umat".
Pesan kedamaian menjadi tema besar yang disampaikan Asep Saepudin dalam khotbahnya.
Kata dia, keragaman bukan untuk dibanding-bandingkan, juga bukan untuk mendiskriminasi satu dengan yang lain karena ibadah puasa adalah melatih kepekaan lahiriah dan insaniah.
Adapun penjelasan insaniah yang dimaksud adalah selalu berupaya untuk memberikan kebahagiaan orang lain berdasar prinsip kerukunan dan kebersamaan, walaupun berbeda dalam keyakinan, pandangan, atau identitas sosial.
Ada tiga ajaran Rasulullah Saw. yang disampaikan oleh Asep untuk menjaga harmoni dan kedamaian antarsesama.
"Pertama, engkau memberi kepada orang yang tidak pernah memberimu. Kedua, memaafkan orang yang pernah menzalimu, dan ketiga, menyambung tali silaturahmi dengan kerabat yang memutus silaturahmi denganmu," jelas Asep.
Ketiga hal tersebut dapat dilakukan oleh mereka yang sudah selesai dengan dirinya sendiri, dan menempatkan cahaya Allah, Tuhan yang Maha Esa dalam dirinya.
Sementara di Manado, Sulawesi Utara, shalat Idul Fitri dipusatkan di Lapangan Sparta Tikala Manado.
Khatib Suleman Awad mengajak antarumat beragama di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) menjaga dan melanggengkan kedamaian dan harmonisasi yang telah terbangun di daerah tersebut.
Ia mengatakan perbedaan keyakinan bukan penghalang berkenalan, perbedaan suku bukan penghalang untuk saling membantu, dan perbedaan warna kulit bukan penghalang untuk saling menyapa.
"Berhubungan dan saling bekerja sama serta perbedaan keyakinan dan paham keagamaan bukan menjadi penghalang untuk saling menyapa," katanya.
Pada momen kebahagiaan hari raya, kata dia, sapaan dan ucapan adalah simbol saling menghargai saling menjaga dan saling menghormati antarumat beragama.
Keberagaman dan toleransi antarumat beragama saat pelaksanaan shalat Idul Fitri ditunjukkan oleh umat Kristiani dari Kelompok Kerukunan Keluarga Besar Maluku ( PKKBM ). Mereka ikut terlibat dalam pengamanan shalat Idul Fitri 1444 H di Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Daya sebagai bagian dari upaya mempererat toleransi.
Pendeta Stef Lerebulan mengatakan momentum Idul Fitri merupakan kesempatan untuk membangun moderasi beragama di negara Indonesia, sebagai bagian dari upaya mempererat tali persaudaraan dan toleransi antarumat beragama.
PKKBM selain mengamankan situasi shalat Idul Fitri agar berlangsung aman, juga mengambil bagian lewat menyiapkan lokasi ibadah akbar tersebut mulai dari mengatur tempat duduk peserta shalat id sampai pada pembersihan lokasi shalat id.
Sementara itu, ribuan masyarakat Islam Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, melaksanakan Shalat Idul Fitri 1444 Hijriah di Lapangan Agatis, Sabtu, dengan mendapatkan penjagaan aparat keamanan bersama Laskar Pemuda Adat Dayak Kalimantan Utara.
Silaturahmi Idul Fitri
Presiden Joko Widodo bersama Ibu Negara Iriana bersilaturahmi dengan Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan istri Wury Estu Handayani melalui panggilan video.
Usai masing-masing mengucapkan selamat Hari Raya Idul Fitri 1444 Hijriah dan permohonan maaf, Jokowi dan Ma'ruf Amin kemudian saling menanyakan kegiatan masing-masing pada hari Lebaran. Ma'ruf Amin mengatakan akan menuju ke kampung halamannya di Banten, Sabtu siang.
Selanjutnya, Jokowi mengatakan bahwa dia akan ke Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Sabtu, untuk mengecek lokasi penyelenggaraan KTT ASEAN.
Usai melakukan panggilan video dengan wapres, Presiden Joko Widodo menerima kunjungan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto. Mereka berbincang empat mata sebelum makan siang bersama.
Sementara itu, Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Achmad Fauzi mengatakan, sebanyak 144 orang melakukan kunjungan tatap muka terbatas kepada tahanan KPK di Rutan KPK Cabang K4, Jakarta Selatan pada hari pertama Idul Fitri 1444 Hijriah.
Adapun tahanan KPK yang dibesuk secara tatap muka, sebanyak 48 orang. Selain itu, sebanyak 8 orang tahanan KPK melakukan kunjungan secara virtual. Pengunjung tersebut merupakan anggota keluarga dari tahanan KPK.
KPK memberi kesempatan untuk anggota keluarga melakukan kunjungan tatap muka selama 2 hari, yakni pada hari pertama dan kedua Lebaran 2023.
Sementara untuk tahanan KPK yang tidak bisa menerima kunjungan tatap muka, mereka bisa melakukan kunjungan secara virtual.
Selain melakukan kunjungan, anggota keluarga tahanan juga bisa menitipkan barang khusus berupa makanan, mulai pukul 07.30 WIB hingga 12.00 WIB.
Pengunjung yang diperbolehkan membesuk adalah keluarga inti tahanan. Sementara itu, setiap tahanan hanya dapat menerima paling banyak tiga orang.
Makna Idul Fitri
Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan Idul Fitri merupakan momentum penuh makna untuk berbagi kebahagiaan serta saling memaafkan dan menunjukkan kasih sayang.
Wapres berharap seluruh masyarakat Indonesia dapat merayakan Idul Fitri dengan penuh kegembiraan bersama keluarga, tetangga dan kerabat tercinta.
Dia menyerukan kepada seluruh masyarakat untuk terus memupuk rasa persaudaraan dalam bingkai persatuan dan kesatuan agar mengatasi berbagai tantangan di masa depan.
Sementara itu, Ketua DPR RI Puan Maharani mengajak masyarakat Indonesia untuk merayakan Idul Fitri 1444 Hijriah dengan hati gembira sebagai bentuk syukur telah melewati 30 hari menjalankan ibadah puasa.
Dia mengajak masyarakat untuk bersilaturahmi bersama keluarga dan saling bermaaf-maafan. Puan berpesan kepada seluruh rakyat Indonesia untuk bersama-sama membangun bangsa dan negara. Ia meminta masyarakat agar terus menjaga persatuan, terlebih saat ini sudah memasuki tahun politik.
Kemudian, Menteri BUMN Erick Thohir memaknai Hari Raya Idul Fitri sebagai momentum saling memaafkan.
Dia mengatakan, hal tersebut penting bagi seseorang dalam kehidupan kesehariannya ketika menjalin interaksi dan berhubungan dengan sesama.
Makna Idul fitri dan semangat toleransi yang terus bergema
Sabtu, 22 April 2023 21:51 WIB