Badung (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Badung, Bali menyiapkan program untuk membeli gabah petani setempat melalui Perumda Pasar dan Pangan wilayah itu guna mewujudkan ketahanan pangan.
"Kami sudah menyiapkan gabah ini nantinya diolah menjadi beras dan dikemas untuk didistribusikan kepada masyarakat dan pegawai Pemkab Badung," ujar Sekda Badung I Wayan Adi Arnawa dalam keterangan yang diterima di Mangupura, Selasa.
Ia mengatakan dari hasil kajian bahwa dengan membeli gabah petani secara langsung dan tidak melalui tengkulak akan mampu meningkatkan pendapatan petani melebihi 11,5 persen dari yang didapat sekarang.
Selain itu dari perhitungan yang telah dilakukan, penjualan hasil produksi beras tersebut khusus kepada pegawai Pemkab Badung itu, Perumda Pasar dan Pangan akan mampu meraup keuntungan sebesar Rp3,6 miliar per tahunnya.
"Inilah salah satu upaya kami, dari kebijakan Bupati Badung untuk membeli gabah petani, dan memproduksi beras sendiri. Mulai tahun 2023 ini kami sudah menyerahkan dana kepada Perumda Pasar dan Pangan sebesar Rp30 miliar untuk membeli produksi petani Badung," kata dia.
Sekda Wayan Adi Arnawa menjelaskan apabila kebijakan tersebut dapat berjalan dengan baik maka diyakini akan memberi keuntungan kepada petani.
Baca juga: Pemkab Badung akan beli gabah petani guna jaga ketersediaan beras
Menurutnya program tersebut juga akan memberi kepastian mengenai ketersediaan pangan termasuk sebagai upaya menekan laju inflasi.
Dalam pembangunan sektor pertanian Pemkab Badung juga terus memperhatikan sisi infrastruktur pertanian dari hulu hingga hilir juga tetap diperhatikan, baik itu saluran irigasi maupun jalan usaha tani.
"Nantinya tahap awal difokuskan untuk komoditi beras terlebih dahulu, nanti bila sudah berjalan, baru akan masuk ke komoditas lain seperti cabe, bawang merah dan lainnya," tambah dia.
Sementara itu Majelis Madya Subak Kabupaten Badung I Made Suka mengatakan pihaknya berterima kasih kepada Pemkab Badung yang sudah memperhatikan masyarakat yang terlibat dalam kegiatan pertanian.
"Terima kasih atas perhatian Pemerintah Badung yang begitu besar kami. Kedepannya kami juga berharap bisa diperhatikan mengenai infrastruktur subak serta pasca panen sehingga petani tidak merugi," ujar dia.
Baca juga: Disperindag: Perkuat "branding" beras Bali agar tak kalah saing