Denpasar (Antara Bali) - Nilai-nilai kearifan budaya lokal dinilai menjadi salah satu hal pokok yang relevan untuk dikedepankan masyarakat multikultur dalam mencegah terjadinya konflik antaretnis yang belakangan ini kembali menghangat.
"Kearifan budaya itu intinya gotong royong, jujur. Kalau mentalitas baik maka arahnya akan baik," kata Staf Ahli Menteri Bidang Multikultur Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Hari Untoro Drajat di sela-sela Seminar Multikuktur Dalam Pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata mengenai Keragaman Etnisitas dalam Membangun Keindonesiaan di Bali yang digelar di Sanur, Denpasar, Selasa.
Menurut dia ujung dari kearifan budaya lokal tersebut adalah empat pilar bangsa yakni Pancasila, Negara Kesatuan Republik Indonesia, Bhineka Tunggal Ika, dan Undang-Undang Dasar 1945.
Dia mengemukakan bahwa harus ada komitmen dan komunikasi bersama dari beberapa pihak karena masyarakat Indonesia yang banyak berlatar budaya berbeda.
"Perpindahan etnis dari satu tempat ke tempat lainnya sering terjadi friksi, sehingga itu harus ada langkah dan komitmen bersama seperti komunikasi dan kesederajatan antara satu dengan lainnya," ujar Hari. (DWA/IGT/T007)
Kearifan Budaya Lokal Cegah Konflik Etnis
Selasa, 27 November 2012 11:44 WIB