Denpasar (ANTARA) -
Kepala Kepolisian Resor Kota (Kapolresta) Denpasar, Bali Komisaris Besar Polisi Bambang Yugo Pamungkas menyatakan Operasi Keselamatan Agung 2023 merupakan upaya Polri untuk membantu memperlancar perekonomian nasional.
Kapolresta Denpasar Yugo Pamungkas di Denpasar, Bali, Selasa mengatakan lalu lintas mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional dimana produktivitas masyarakat dan perekonomian sangat bergantung kepada keamanan dan kelancaran lalu lintas utamanya mobilisasi dari satu tempat ke tempat lainnya.
“Seiring dengan meningkatnya kegiatan masyarakat turut berimplikasi pada peningkatan kebutuhan di bidang transportasi sebagai penunjang sarana mobilitas orang maupun barang. Selain itu, modernisasi dan digitalisasi transportasi saat ini semakin kita rasakan dengan dibarengi perkembangan di bidang transportasi,” kata dia.
Dia menjelaskan kemajuan teknologi tersebut ternyata belum dapat menghilangkan permasalahan di bidang lalu lintas seperti kemacetan, pelanggaran lalu lintas, dan tingginya angka kecelakaan lalu lintas.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, sebagai pengemban tugas pemelihara kamseltibcarlantas, Polri khususnya satuan lalu lintas senantiasa melakukan transformasi dan inovasi untuk dapat mengakomodir dampak yang timbul dari perkembangan jaman dan kebutuhan masyarakat yang semakin kompleks.
Baca juga: Polresta Denpasar siapkan Operasi Keselamatan Agung
Dalam pelaksanaan Operasi Keselamatan Agung 2022 yang lalu, terjadi kenaikan angka pelanggaran lalu lintas dibandingkan dengan pelaksanaan operasi Keselamatan Agung 2021 diantaranya angka kecelakaan tahun 2022 di Provinsi Bali tercatat sebanyak 92 kejadian. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dari data tahun 2021 yang berjumlah 36 kejadian.
Sementara itu, angka korban meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas pada tahun 2022 berjumlah 11 orang. Jumlah tersebut meningkat 38% dari jumlah pada tahun 2021 yang berjumlah delapan orang.
“Jumlah pelanggaran lalu lintas terjadi penurunan yang signifikan antara tahun 2021 dengan tahun 2022 dimana ada 7.063 pelanggaran lalu lintas berhasil kita tertibkan tahun lalu. Hal tersebut mengalami penurunan sebanyak 41 persen dibandingkan jumlah pelanggaran lalu lintas yang kita tertibkan pada tahun 2021 yaitu 11.956 pelanggaran," Yugo Pamungkas.
Baca juga: Polisi ungkap pencurian di Yayasan Pendidikan Mahatma Gandhi Denpasar
Penurunan tersebut dapat terjadi diakibatkan oleh penerapan teknologi ETLE dalam penindakan pelanggaran lalu lintas di wilayah hukum Polda Bali pada tahun 2022.
Yugo Pamungkas menjelaskan selain bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan masyarakat dalam berlalu lintas, kegiatan operasi keselamatan kali ini juga dilaksanakan sebagai upaya cipta kondisi menjelang perayaan Hari Raya Nyepi Caka 1945 di Bali dan Idul Fitri 1443 H tahun 2023.
Adapun sasaran dalam Operasi Keselamatan 2023 adalah segala jenis pelanggaran yang kasat mata seperti pengendara yang tidak menggunakan helm SNI maupun safety belt, pengendara yang menggunakan ponsel maupun melakukan aktivitas yang dapat mengganggu konsentrasi saat berkendara, mengangkut orang dengan kendaraan bak terbuka.
Selain itu, polisi juga menertibkan pengendara yang melawan arus dan berkendara melebihi batas kecepatan dan pengendara yang menyebabkan kemacetan dan potensi gangguan lalu lintas.
Operasi Keselamatan Agung 2023 digelar dengan mengusung tema “Keselamatan Lalu Lintas yang Pertama dan Utama” yang akan dilaksanakan selama 14 hari ke depan sejak 7 sampai 20 Februari 2023.