Denpasar (ANTARA) - Hamparan lahan tanaman herbal yang mengoleksi ratusan jenis tanaman berkhasiat obat-obatan di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng maupun kebun percontohan Pak Oles Green School di Kesiman, Denpasar Timur dan Industri Obat Tradisional (IOT) PT Karya Pak Oles Tokcer senantiasa menjadi kunjungan para pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah.
Setelah pandemi Covid-19 kunjungan pelajar dan mahasiswa dari berbagai kota di Indonesia datang silih berganti dengan kemasan kunjungan industri, kuliah kerja lapangan (PKL) maupun mendukung pelaksanaan kurikulum yang berbasis Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM).
Dalam memasuki awal tahun 2023 ratusan siswa Sekolah Menengah kejuruan (SMK) Farmasi Sekesal Surabaya maupun 125 mahasisw Fakultas Pertanian Universitas Widya Kusuma Surabaya mengunjungi Pak Oles Green School secara bergantian.
Demikian pula 79 mahasiswa-mahasiswi Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah mengunjungi Industri Obat Tradisional (IOT) PT Karya Pak Oles Tokcer (KPOT), sebuah perusahaan swasta nasional berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali.
Rombongan mahasiswa semester IV didampingi delapan dosen, termasuk Ketua Program Studi Sain dan Teknologi UIN Dr. Hj Malikhatul Hidayah ST, M.Pd yang dipimpin Dekan Fakultas Sain dan Teknologi Dr. H Ismail M.Ag.
Kepala Bagian Pemastian Mutu PT Karya Pak Oles Tokcer, Apt Luh Ketut Budi Maitriani, S.Farm bersama Inspektorat Pemastian Mutu Dita Rizkiyanti, SSI, MSi menyambut dan menerima kedatangan tamu tersebut di ruang pertemuan pabrik produksi IOT PT KPOT di Jalan Tukad Balian Kawasan Niti Mandala Renon Denpasar.
Dekan Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang Dr. H. Ismail M.Ag menyampaikan terima kasih dan penghargaan atas kesempatan kunjungan mahasiswanya ke IOT KPOT untuk melihat dari dekat bagaimana menghasilkan produk yang bermutu, mempunyai khasiat mujarab untuk kesehatan masyarakat luas.
Bahkan Minyak Oles Bokashi yang diproses dengan teknologi Effective Microorganisms (EM) dari Jepang mampu membantu meringankan penyakit pegal linu, meredakan bisul, gatal dan bengkak akibat gigitan serangga telah menembus pasar mancanegara (ekspor).
Ia berharap mahasiswanya bisa belajar banyak bagaimana menghasilkan produk yang bermutu dan dimanfaatkan masyarakat dan konsumen secara meluas.
"Bahkan sebagian besar dari kita sudah pernah memanfaatkan produk-produk Ramuan Pak Oles selain Minyak Oles Bokashi, juga Bokashi Care, Balsem Bokashi, Minyak Tetes Bokashi dan Madu Geruh Bokashi," ujar Dr. H. Ismail.
Ia menambahkan, setelah kunjungan ini pihak kampus perlu menindaklanjuti dengan pihak manajemen PT KPOT untuk menjalin kemitraan, karena ada ilmu tentang herbal yang bisa dikembangkan.
Demikian pula ada kemungkinan mahasiswa yang tertarik menulis karya skripsi atau penelitian sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni menyangkut penelitian, pengabdian masyarakat dan proses belajar mengajar dengan baik.
"Untuk itu bisa dibicarakan untuk menjalin kemitraan dan kolaborasikan antara Fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang dengan PT KPOT, harap Dr Ismail.
Manfaatkan EM4
Sementara Ketua Program Studi Sain dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang, Jawa Tengah Dr. Hj. Malikhatul Hidayah ST, MPd pada kesempatan itu menjelaskan, pihaknya selama ini banyak melakukan penelitian terkait tanaman dan pertanian dengan memanfaatkan Effective Microorganisms4 (EM4), produksi PT Songgolangit Persada yang bernaung di bawah bendera PT Karya pak Oles Grup.
Pihaknya bersama mahasiswa sudah banyak melakukan penelitian terkait dengan pupuk organik. Jadi pemupukan banyak memberikan manfaatnya dengan menggunakan EM4.
Fakultas sains dan teknologi ruang lingkupnya sangat luas mulai dari kehidupan manusia itu sendiri sampai tanaman dan pertanian untuk menghasilkan pangan memenuhi kebutuhan umat manusia.
Dalam melakukan penelitian terhadap tanaman dan pertanian selama ini selalu menggunakan EM4 untuk pemupukan dan fermentasi, karena pupuk organik sangat aman dan mempunyai khasiat yang luar biasa.
Penggunaan EM4 untuk tanaman dan pertanian tidak hanya sekedar untuk membuat ini atau dicampur dengan bahan lain, tapi hasilnya teruji, yang nantinya selain belajar dari sini akan dapat diaplikasikan di lingkungan kampus dengan harapan mampu menumbuhkan semangat kewirausahaan mahasiswa UIN Walisongo Semarang.
Kunjungan kali ini ke usaha industri yang dikelola Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana yang akrab disapa Pak Oles adalah kuliah kerja lapangan , dengan harapan ilmu yang didapatkan dari kampus dapat lebih disempurnakan di sini.
Kunjungan kali ini ingin mengajak mahasiswa belajar seperti apa usaha kewirausahaan, syukur-syukur mahasiswa bisa meniru dan kiat sukses seperti usaha yang dirintis Pak Oles 26 tahun yang silam itu.
PT Karya Pak Oles Tokcer, sebuah perusahaan swasta nasional yang berbasis obat-obatan tradisional yang merupakan terbesar di Bali, setelah sempat kami lihat itu sebenarnya sudah dipelajari oleh mahasiswa di kampus.
Kunjungan mahasiswa UIN Walisongo Semarang kali ini adalah pengalaman pertama, selain tadi telah mendapat penjelasan dari Kepala Bagian Pemastian Mutu PT KPOT, Apt Luh Ketut Budi Maitriani, S.Farm bersama Inspektorat Pemastian Mutu Dita Rizkiyanti, SSI, Msi.
Pihaknya berpikir bagaimana caranya nanti membuat produk herbal serupa dengan memanfaatkan bahan baku keunggulan kearifan lokal yang ada di Jawa Tengah, harap Dr. Malikhatul Hidayah.
Sejak 26 tahun silam
Sementara Luh Ketut Budi Maitriani kepada tamunya menjelaskan, tentang perusahaan PT Karya Pak Oles Tokcer yang didirikan tahun 1997 hingga perkembangannya terkini selama 26 tahun.
Usaha yang dirintis oleh Dr. Ir. Gede Ngurah Wididana, M.Agr, alumnus Faculty Agriculture Universitu of The Ryukyus Okinawa, Jepang berupa Minyak Oles Bokashi yang diracik dari berbagai jenis tanaman obat organik di atas hamparan seluas 6 hektar di Desa Bengkel, Busungbiu, Kabupaten Buleleng.
Obat tradisional yang dikembangkan sejak tahun 1997 merupakan warisan Pusaka Ramuan Dadong Bandung (nenek Pak Oles) Lengis Arak Nyuh, dari Desa Bengkel, daerah pesisir utara Pulau Bali, yang diproduksi secara modern dengan sentuhan teknologi EM yang dipelajarinya di Negeri Sakura.
Minyak Oles Bokashi memiliki aroma khas hasil fermentasi perpaduan antara tradisional yang diterapkan Dadong Bandung dengan teknologi EM4 temuan Prof. Dr. Teruo Higa, guru besar Universitas Ryukyus, Okinawa, Jepang (tempat Pak Oles menyelesaikan program S-2) yang kini menjadikan Minyak Oles Bokashi yang dimanfaatkan secara meluas di pasaran lokal Bali, nasional maupun menembus berbagai negara di belahan dunia.
Bokashi, minyak herbal asli Bali untuk membantu meringankan pegal linu, meredakan bisul, gatal dan bengkak akibat gigitan serangga, sebagai campuran mandi rempah, guna mengurangi bau tidak sedap.
Luh Ketut Budi Maitriani menjelaskan, Ramuan Pak Oles selain Minyak Oles Bokashi yang menjadi produk unggulan, juga Bokashi Care dengan tiga jenis varian, Balsem Bokashi, Minyak Tetes Bokashi, Madeu Geruh Bokashi, madu rocky, madu resi, madu jamur masker madu hitam, parem lantik dan krim saribing.
Sedangkan Dita Rizkiyanti memandu mahasiswa melihar dari dekat proses produk ramuan Pak Oles mulai dari pengolahan bahan baku, didukung fasilitas untuk proses shrink, proses koding, pengemasan produksi, pengujian fisika, kimia dan mikrobiologi produk.
Semua itu juga didukung ruang pengolahan yang bersih, peralatan laboratorium, sumber daya manusia yang terlatih, gudang bahan serta koridor dan ruang istirahat.linktr.ee/pakolescom
Industri Pak Oles jadi kunjungan pelajar dan mahasiswa
Senin, 30 Januari 2023 16:42 WIB