Jakarta (ANTARA) - Indonesia memastikan meraih satu gelar juara dari turnamen Indonesia Masters 2023 setelah tunggal putra Chico Aura Dwi Wardoyo menyusul Jonatan Christie ke babak final yang akan berlangsung di Istora Senayan, Jakarta, Minggu.
Chico melaju ke partai puncak berbekal kemenangan semifinal yang berlangsung dramatis sepanjang 83 menit. Chico membukukan skor 17-21, 27-25, 22-20 atas Ng Ka Long Angus dari Hong Kong, Sabtu.
Pada awal gim, Chico belum bisa mendapatkan pola permainan yang pas dan harus merelakan posisinya tertinggal 4-7. Namun seiring permainan, ia mampu mengejar dan mulai menciptakan kemajuan poin demi poin.
Tiga poin beruntun yang didapat Chico membuatnya berbalik unggul 11-10 dan kedua pemain akhirnya turun minum pada jeda interval.
Persaingan masih berlangsung sengit pada interval kedua. Kali ini giliran Ng merebut keunggulan setelah beradu teknik pada area depan. Ia juga sukses merebut empat poin beruntun untuk membawanya unggul atas wakil tuan rumah dengan skor 12-14.
Setelah itu Chico kembali membalas lewat empat poin beruntun dengan keunggulan 16-14. Sayangnya Chico kurang tahan tekanan sehingga selalu diserang oleh Ng, yang kemudian mencuri lima poin dan mengamankan gim pertama dengan skor 17-21.
Chico masih tak berkutik pada awal gim kedua, padahal Ng masih menerapkan pola yang sama dengan bertumpu pada kemampuannya mengejar kok dan melakukan pengembalian akurat.
Poin Ng langsung melesat dengan skor 0-5, 1-8, 3-11, hingga 5-12. Perlahan namun pasti Chico menumbuhkan harapan dengan mengikuti gaya permainan lawan.
Chico tak terlalu bernafsu mematikan permainan lawan sehingga bisa memberikan reli melelahkan kepada Ng. Hasilnya ia mampu memperkecil jarak hanya dua poin dari kompetitornya dengan skor 12-14.
Wakil Indonesia masih berusaha mengejar ketertinggalan, namun Ng masih bermain dengan alot dan kembali memperbesar jarak lima poin dengan skor 13-18.
Daya juang Chico rupanya masih bertahan jelang akhir gim kedua. Ia masih mengejar namun dengan memanfaatkan pola Ng yang kerap bermain reli.
Pebulu tangkis asal Papua itu juga meladeni permainan reli dan membiarkan Ng larut dalam strateginya sendiri yang terbukti melelahkan. Ng kemudian membuat sejumlah kesalahan yang memberi Chico peluang untuk memupuk poin.
Chico akhirnya mencapai gim poin 20-19 setelah mendapat dua poin berturut-turut akibat kesalahan beruntun yang dibuat lawannya.
Ternyata pencapaian gim poin baru menjadi awal perjuangan Chico untuk memaksa Ng memainkan gim penentuan. Kedua pemain terlibat kejar mengejar poin yang sangat alot dan melelahkan.
Baik Chico atau Ng silih berganti mengejar dan mendahului perolehan poin hingga akhirnya ditutup dengan kemenangan Chico 27-25.
Gim ketiga menjadi medan pembuktian ketahanan fisik dan mental kedua pemain. Wakil tuan rumah dan Hong Kong sama-sama bermain ngotot dan terus berupaya membuktikan siapa yang paling digdaya.
Pada menit ke-80, Chico mencapai match point terlebih dulu dengan memimpin 20-18. Sayangnya ia menjadi tidak fokus dan kehilangan pondasi pertahanan.
Setelah kecolongan dua poin dari Ng, Chico selanjutnya membalas dengan dua poin sehingga menutup gim ketiga dengan skor 22-20. Ia pun memastikan terjadinya laga "All Indonesia Final" melawan unggulan keempat Jonatan Christie.