Jakarta (Antara Bali) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengimbau agar PT Pertamina Persero tidak terlibat serta terpengaruh seiring munculnya isu pengalihan fungsi BP Migas ke BUMN, pasca pembubaran BP Migas pada 12 November 2012.
"Saya minta teman-teman Pertamina untuk tidak punya pikiran bahwa fungsi BP Migas akan kembali ke Pertamina, nanti ganggu konsentrasi. Jangan ikut-ikutan ide tersebut," kata Dahlan saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin.
Dahlan menggarisbawahi bahwa ada beberapa pihak yang menginginkan agar fungsi BP Migas kembali dialihkan ke BUMN, salah satunya Pertamina. Memang, dahulu fungsi pengolahan migas ada di Pertamina, namun Pertamina mengabaikan produksi migasnya.
"Dulu fungsi itu ada di Pertamina, namun Pertamina lengah karena hanya menangani itu saja (pengolahan migas) sehingga membuat Pertamina manja. Nah, begitu dicabut Pertamina menjadi perusahaan yang lemah," tuturnya.
Ia menganggap positif pencabutan fungsi pengolahan migas dari Pertamina beberapa tahun silam. Dengan begitu, Pertamina memiliki jati diri sebagai BUMN migas dan bekerja tanpa ada intervensi dari pihak manapun.
"Pertamina punya perjuangan yang lebih baik, bekerja lebih baik karena langsung menjadi perusahaan yang biasa," imbuhnya.(LHS)