Denpasar (Antara Bali) - Harga kebutuhan bahan pokok (sembako) di Pasar Kumbasari, jantung Kota Denpasar, Bali meningkat pascamenurunnya harga bahan bakar minyak (BBM).
Seorang penjual bawang dan cabai di pasar tersebut, Jero Kerta, Senin mengatakan, imbas dari menurunnya harga BBM tidak sepadan dengan keadaan barang dagangan kebutuhan pokok yang makin hari makin melambung tinggi harganya.
"Kenaikan harga sembako di Pasar Kumbasari akibat kurangnya pasokan sembako dari Jawa dan Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi penyebab kenaikan sembako,"ujar Jero Kerta.
Ia menjelaskan, akibat kurangnya pasokan dari Jawa menjadikan sejumlah harga kebutuhan pokok antara lain cabai, bawang, ayam potong dan telor di Kota Denpasar naik drastis.
Sementara pedagang lainnya Ni Ketut Wijani mengaku, kenaikan harga mulai terjadi sejak sebelum tahun baru 2016 hingga saat ini, yang menjadi salah satu faktornya adalah, banyaknya hari raya dan kurangnya pasokan dari Jawa dan daerah lainnya di Bali membuat harga sembako semakin tidak terkendali.
"Untuk harga bawang merah dari harga Rp20 ribu menjadi Rp45 ribu per kilogram, cabai besar dari harga Rp15 ribu menjadi Rp30 ribu, cabe kecil dari harga Rp20 ribu menjadi Rp35 ribu per kilogram. Sementara harga ayam dijual dengan harga Rp37.000 hingga Rp38 ribu per kilogram," ujar Wijani.
Wijani menjelaskan, meningkatnya harga yang cukup signifikan terjadi pada telur ayam, untuk harga ayam Rp35 ribu menjadi Rp42 ribu, sedangkan untuk harga eceran satu butir telur ayam Rp1.500.
Untuk kenaikan harga sembako rata-rata para pedagang di pasar Badung Denpasar mengeluh kurangnya pasokan sembako, meskipun harga BBM menurun. (WDY)
Harga BBM Turun Sembako di Denpasar Naik
Senin, 11 Januari 2016 13:23 WIB