Denpasar (ANTARA) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Bali I Dewa Agung Gede Lidartawan menyatakan optimistis bahwa kuota pelamar Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) untuk Pemilu 2024 akan terpenuhi, karena antusiasme pelamar tergolong tinggi.
"Antusiasme pelamarnya tinggi, buktinya jumlah pelamar cukup besar. Di Tabanan satu kecamatan pendaftarnya bisa sampai 40 pelamar, dulu kan semua kabupaten/kota pakai perpanjangan, kalau sekarang kayaknya tidak," kata Lidartawan di Denpasar, Selasa (29/11) malam.
Pendaftaran PPK sendiri telah dibuka sejak 20 November 2022 dan berakhir 29 November 2022 pukul 24.00 WITA malam, namun hingga kini hanya terdapat 1-2 kecamatan dalam satu kabupaten yang jumlah pendaftarnya belum terpenuhi.
Meskipun demikian, Ketua KPU Bali itu mengatakan masih ada waktu untuk calon PPK mengumpulkan persyaratan, dan apabila sejumlah kabupaten kekurangan calon maka akan dibuka masa perpanjangan, sehingga ia optimistis bahwa target lima PPK dan lima cadangan terpenuhi.
Lidartawan menyampaikan bahwa tak ada kendala berarti dalam proses pendaftaran Panitia Pemilihan Kecamatan periode ini, hal tersebut terlihat dari jumlah 10 calon yang sebagian besar telah terpenuhi, bahkan beberapa lokasi di Kabupaten Tabanan mengalami pembeludakan pendaftar hingga 40 orang per kecamatan.
"Bagusnya banyak yang daftar kita bisa lakukan rekrutmen dengan lebih baik dengan sumber daya yang banyak. Minimal 10 calon per kecamatan itu wajib, karena kalau ada lima, kelimanya terpilih kemudian melakukan kegiatan yang mungkin di luar tugas maka itu akan ada PAW (Pergantian Antar Waktu)," ujarnya.
Baca juga: KPU Denpasar ajak masyarakat tak ragu daftar PPK
Dengan itu maka KPU Bali menyiapkan sekurang-kurangnya 10 orang calon PPK untuk diseleksi lebih lanjut dan diurutkan sesuai peringkat, di mana peringkat enam sampai 10 di tiap-tiap kecamatan akan menjadi PAW.
Beberapa hal yang menurutnya menjadi penyebab antusias pelamar PPK lebih tinggi adalah tidak adanya pembatasan periode menjabat, pembatasan usia yang diperlonggar mulai dari 17 tahun, dan dampak pasca pandemi yang mempengaruhi ekonomi dan pekerjaan.
Di sisi lain, untuk kecamatan yang hingga kini belum memenuhi target 10 calon PPK diperkirakan terjadi karena kurangnya minat masyarakat, penghasilan yang sudah cukup dan kesibukan pekerjaan lainnya.
Meskipun hingga kini Lidartawan belum dapat memastikan keterisian calon pendaftar di masing-masing kota/kabupaten se-Bali, ia optimistis bahwa jadwal menuju Pemilu 2024 tak akan terganggu akan hal ini.
"Bagi yang memang kurang dari 10 calon sampai batas waktunya maka akan dilakukan perpanjangan, nanti seleksinya diperpanjang dan kemudian seleksi tertulisnya tentu belakangan. Setelah pendaftaran ada seleksi CAT (Computer Assisted Test) dari hasilnya ini di rangking, total dari peserta 5 dikalikan 57 jumlah kecamatan se-Bali," kata Lidartawan kepada media.
Upaya jemput bola yang dilakukan KPU Bali seperti mendekati mahasiswa, kelompok pemuda, hingga stakeholder lainnya masih akan tetap dilakukan Lidartawan dan kolega, nantinya mereka yang akan bekerja sama dengan KPU di kabupaten/kota akan mendapat insentif sebesar Rp2,5 juta, kata Lidartawan.