Mekkah (Antara Bali) - Penyakit jemaah haji Indonesia dan Malaysia relatif sama yakni dehidrasi (kekurangan cairan), diabetes dan jantung serta stroke, sehingga mengakibatkan 275 jemaah haji Indonesia dan 34 jemaah haji Malaysia meninggal dunia.
Kesimpulan itu ditarik dari hasil pertemuan konsultasi dan silaturahmi antara petugas haji ke dua negara masing-masing Kepala Daerah Kerja (Kadaker) Mekkah Misi Haji Indonesia Arsyad Hidayat dengan jajarannya serta Ketua Rombongan Haji Malaysia Dato' Shed Saleh Syed Abdul Rahman dan jajarannya, dari Tabung Haji Malaysia, di Mekkah, Minggu.
Arsyad mengatakan 52 persen dari 211.000 jemaah haji Indonesia tergolong berisiko tinggi, dengan alasan kondisi kesehatan dan faktor usia. "Tahun lalu 516 jemaah haji Indonesia meninggal dunia. Tahun ini angkanya masih terus bergerak sampai hari ini 275 orang," kata Arsyad menjawab pertanyaan upaya mengatasi jemaah uzur tersebut.
Angka jemaah haji Indonesia yang kesasar di sekitar Masjidil Haram mencapai 11.000, kata Arsyad.
Pengalaman selama ini mendasari pembuatan sektor khusus di sisi Masjidil Haram untuk membantu jemaah yang tersesat usai melaksanakan ibadah di Haram, yang umumnya terjadi pada hari pertama dan kedua kedatangan jemaah di Mekkah.(*/T007)