Pamekasan (ANTARA) - Seorang tenaga kesehatan haji Indonesia (TKHI) asal Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, dikonfirmasi positif terserang COVID-19 berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium Kementerian Kesehatan.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokoler Pemerintah Kabupaten Pamekasan Sigit Priyono dalam siaran pers pemerintah kabupaten yang diterima di Pamekasan, Senin, mengatakan bahwa TKHI asal Kecamatan Proppo, Kabupaten Pamekasan, tersebut bekerja di Kabupaten Sampang.
Menurut dia, tim Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Kabupaten Pamekasan mengetahui TKHI tersebut positif terserang virus corona tujuh hari setelah Pemerintah Provinsi Jawa Timur mengumumkan bahwa narasumber dalam pelatihan persiapan pelaksanaan layanan haji di Surabaya positif COVID-19.
Baca juga: WHO: Lebih dari 22.000 petugas kesehatan terinfeksi COVID-19
Baca juga: Sekda Bali: Karantina yang banyak timbulkan efek psikologis
Setelah pengumuman dari pemerintah provinsi, Satuan Tugas Penanggulangan COVID-19 Pamekasan melakukan penelusuran lalu menetapkan TKHI tersebut sebagai orang dalam pemantauan (ODP) dan meminta dia melakukan isolasi mandiri selama 14 hari.
"Dan sejak datang dari mengikuti pelatihan di Asrama Haji Sukolilo Surabaya yang bersangkutan melakukan isolasi mandiri," kata Sigit.
Pada hari ke-14 isolasi mandiri, TKHI tersebut mengalami gejala sakit dan memeriksakan diri ke RSUD Sampang, rumah sakit di daerah tempat dia bekerja.
"Di sana sampel spesimennya diambil, lalu dikirim ke laboratorium Kemenkes RI, dan hasilnya diketahui 12 April 2020 sekitar pukul 15.00 WIB, bahwa yang bersangkutan positif," kata Sigit.
Dengan adanya seorang warga Kecamatan Proppo yang positif terpapar virus corona tersebut, maka jumlah warga Pamekasan yang dikonfirmasi positif COVID-19 sebanyak tiga orang.
"Dari tiga orang yang positif ini, dua diantaranya merupakan petugas haji yang pernah mengikuti pelatihan haji di Asrama Haji Sukolilo," kata Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Pamekasan Achmad Marsuki.