Badung (ANTARA) - Ribuan pemangku/pemimpin adat dari seluruh desa adat di Bali bersama sejumlah pemimpin agama berkumpul di Nusa Dua, Badung, Bali, Rabu, untuk berdoa bersama berharap Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dapat menciptakan perdamaian dunia.
Kegiatan doa bersama dipimpin oleh pemimpin agama Hindu di Bali Pandita Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun, dan dihadiri oleh Gubernur Bali I Wayan Koster serta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan.
Gubernur Bali I Wayan Koster dalam sambutannya menjelaskan kegiatan doa bersama yang disebut Puja Genta Pinara Pitu, merupakan upaya masyarakat Bali, yang mayoritas beragama Hindu, memuliakan KTT G20 yang berlangsung di Nusa Dua pada 15–16 November 2022.
Baca juga: Gubernur: 1.000 pinandita dan tokoh agama doa bersama untuk G20
“Puja Genta Pinara Pitu ini adalah puja yang dikumandangkan dengan sarana utama Genta untuk mengarah pada tujuh lapisan alam, untuk memuliakan pertemuan Presidensi G20 agar berjalan dengan sukses,” kata Koster.
Genta adalah lonceng kecil yang menjadi bagian dari alat sembahyang umat Hindu di Bali. Dalam kegiatan doa bersama itu, Pandita Ida Shri Bhagawan Putra Natha Nawa Wangsa Pemayun merapalkan doa-doa diikuti dengan suara denting Genta yang dibunyikan para pemangku dan umat Hindu yang hadir di Nusa Dua.
Gubernur Koster dalam sambutannya sebelum acara doa dimulai menyampaikan bahwa doa bersama itu merupakan bentuk tanggung jawab dan peran masyarakat Bali untuk mendoakan kelancaran KTT G20 yang pada tahun ini dipimpin oleh Indonesia.
“Tujuan mulia (acara doa bersama) untuk memohon restu alam semesta agar seluruh rangkaian Presidensi G20 berjalan dengan lancar, nyaman, aman, damai, dan sukses. Selain itu, acara ini bertujuan mewujudkan kedamaian dan perdamaian diiringi kemajuan peradaban Indonesia dan dunia pada umumnya dengan tatanan kehidupan era baru setelah pandemi COVID-19,” kata Koster.
Ia menjelaskan tatanan kehidupan era baru itu harus diiringi oleh semangat kebersamaan yang sejalan dengan tagline Presidensi Indonesia di G20, yaitu Recover Together, Recover Stronger.
Baca juga: Pemkab Badung lakukan ritual keagamaan Hindu demi kelancaran KTT G20
“Tatanan kehidupan dunia era baru usai pandemi COVID-19 diiringi dengan semangat kebersamaan, yaitu pulih bersama, tumbuh bersama, hidup bersama, berkembang bersama, kuat bersama, dan bermanfaat bersama. Inilah persembahan spirit mulia dan luhur dari Bali, Indonesia, untuk dunia,” kata Koster.
Kegiatan doa bersama di Nusa Dua diikuti oleh 1.200 pemangku adat dari desa adat se-Bali.
Koster menyampaikan jumlah peserta yang hadir melebihi perkiraan, karena target Pemerintah Provinsi Bali selaku penyelenggara adalah 1.000 orang.
Gubernur Koster menyampaikan doa bersama secara serentak juga dilaksanakan di para pemangku dan umat Hindu di pura-pura yang ada di 1.493 desa adat.
“Paling sedikit ada 100 orang yang hadir di masing-masing desa adat,” kata Koster.
Baca juga: 2.500 penjor hiasi jalanan Bali untuk sambut delegasi G20
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi RI Luhut Binsar Pandjaitan menyambut baik kegiatan doa bersama tersebut mengingat KTT G20 di bawah kepemimpinan Indonesia berlangsung di tengah adanya konflik bersenjata antara Rusia dan Ukraina.
“Biarlah nanti pemimpin-pemimpin dunia kumpul di sini dalam keadaan damai. Ukraina dan Rusia bisa damai. Amerika dan China bisa bertemu. Presiden Joko Widodo akan menjadi jembatan untuk mengatasi perbedaan-perbedaan itu. Upaya (menciptakan perdamaian) itu tentu akan dilakukan dan sedang dilakukan,” kata Luhut.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemangku adat se-Bali doa bersama berharap KTT G20 ciptakan perdamaian