Denpasar (ANTARA) - Pemerintah Kota Denpasar mulai menyasar warga desa/kelurahan di Ibu Kota Provinsi Bali itu untuk pelaksanaan operasi pasar sebagai salah satu upaya menekan inflasi.
"Operasi pasar salah satu langkah Pemerintah Kota Denpasar menekan laju inflasi di Kota Denpasar agar tidak semakin meningkat," kata Sekda Kota Denpasar IB Alit Wiradana di sela-sela kegiatan operasi pasar di Desa Tegal Harum, Denpasar, Jumat.
Menurut dia, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Denpasar telah menindaklanjuti instruksi pemerintah pusat dalam pengendalian inflasi, di antaranya dengan menggelar operasi pasar ke desa/kelurahan untuk mengendalikan inflasi.
"Harapan kita bersama, dan sesuai arahan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar untuk membangun sinergi melakukan langkah-langkah pengendalian inflasi," ucapnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar datangi hotel penunggak pajak Rp5 miliar
Kemudian diarahkan pada tercapainya ketersediaan pasokan, keterjangkauan harga, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif sesuai dengan roadmap TPID tahun 2022-2024.
Pihaknya juga mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak panik, karena pemerintah terus berupaya agar barang tercukupi dan harga terjangkau.
Inflasi di Kota Denpasar pada Juli 2022 tercatat sebesar 6,72 persen.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Denpasar Ni Nyoman Sri Utari menyampaikan pelaksanaan operasi pasar di wilayah desa/kelurahan telah dimulai di Kota Denpasar. Sebelumnya telah digelar operasi pasar di pasar tradisional.
"Sesuai arahan pemerintah pusat serta Wali Kota dan Wakil Wali Kota Denpasar, dengan pelaksanaan operasi pasar diawali di Desa Tegal Harum, yang selanjutnya telah terjadwal ke desa/kelurahan lainnya," ujarnya.
Operasi pasar di wilayah Desa Tegal Harum memfasilitasi masyarakat untuk dapat memenuhi bahan kebutuhan pokok seperti bawang merah, bawang putih, minyak goreng, cabai, telur, hingga beras dengan harga terjangkau dan lebih murah dari harga di pasar.
Harga bawang merah di pasar mencapai Rp23 ribu per kilogram, di operasi pasar dijual dengan harga Rp21 ribu; bawang putih dijual Rp19 ribu per kilogram di operasi pasar, dan minyak goreng curah 1 liter dijual Rp13 ribu.
"Kami di Pemkot Denpasar memberikan subsidi sewa angkut transportasi pengiriman komoditas sehingga bisa menjual dengan harga yang lebih murah di operasi pasar di desa/kelurahan," kata Sri Utari.
Baca juga: Pemkot Denpasar siapkan dana Rp5,3 miliar untuk kendalikan inflasi
Dalam pelaksanaan operasi pasar, pihaknya melakukan kerja sama dengan Tim TPID, Perusahaan Daerah Pasar Sewakadarma, hingga Bulog.
Selain itu UMKM yang ada di desa setempat juga dilibatkan seperti pedagang kuliner, hingga produk kerajinan seperti dupa dan lain lain.